Moyang Mamalia Tak Sekecil Perkiraan

ilustrasi evolusi mamalia. gambar memperlihatkan evolusi kuda.

Studi genetik mengungkap bahwa moyang mamalia modern tak sekecil yang diperkirakan. Ukuran moyang mamalia mungkin seukuran kera kecil.

Data fosil menunjukkan adanya fosil mamalia besar. Namun, mamalia besar itu diperkirakan punah bersama dinosaurus. Dengan demikian, ilmuwan berpandangan bahwa mamalia modern berevolusi dari mamalia kecil yang survive.

Nicolas Galtier dari Institute of Evolutionary Sciences di Montpellier, Perancis, menganalisis genom 36 mamalia modern dan berupaya memperkirakan genom moyangnya.

Rekonstruksi genom secara detail memang sulit dilakukan, tetapi Galtier mengungkap dua karakteristik penting, ukuran tubuh dan umur. Terungkap, moyang mamalia modern punya berat setidaknya 1 kilogram dan bisa berumur lebih dari 25 tahun. Nenek moyang mamalia modern tak sekecil yang diperkirakan.

Michael Novacek dari American Museum of Natural History di New York meragukan riset Galtier. Menurutnya, fosil menunjukkan bahwa hewan pengerat yang muncul setelah kepunahan dinosaurus berukuran kecil. "Tak ada keraguan soal itu," kata Novacek.

Namun seperti diberitakan New Scientist, Minggu (7/10/2012), Galtier mengatakan bahwa data fosil tidak lengkap. Mamalia besar yang kemudian berevolusi menjadi mamalia modern, termasuk hewan pengerat, mungkin gagal menjadi fosil.

Dinosaurus Mini Sebesar Merpati

Ilustrasi Mikroraptor

Fosil dinosaurus yang baru saja ditemukan ilmuwan mengubah pandangan bahwa satwa purba itu selalu berukuran raksasa. Microraptor, demikian makhluk itu disebut, cuma sebesar merpati.

Palaentolog menduga bahwa fosil microraptor yang ditemukan berasal dari zaman Cretaceous, 130 juta tahun yang lalu. Hewan tersebut mendiami wilayah timur laut China.

Berdasarkan analisis, ilmuwan mengetahui bahwa microraptor yang ditemukan memiliki perawakan seperti burung gagak. Ilmuwan juga berpendapat bahwa satwa ini mengibaskan ekornya seperti merak.

Dalam proses identifikasi, ilmuwan menganalisis fosil sayap dengan ikroskop elektron untuk melihat struktur melanosome. Struktur tersebut sangat kecil, tetapi berperan dalam penentuan warna bulu.

Diketahui bahwa susunan melanosome memengaruhi warna bulu. Jika melanosome tersusun rapi, maka bulu akan berwarna gelap. Jika sebaliknya, maka bulu akan berwarna lebih terang.

Peneliti kemudian mengetahui bahwa microraptor yang ditemukan memiliki bulu berwarna hitam. Namun, belum diketahui apakah bulu tersebut mengilau.

"Keratin tidak terawetkan dalam fosil, jadi kami tak bisa secara langsung menyimpulkan adanya permainan warna," ungkap Matthew Shawkey, asisten profesor di Universitas Akron, Ohio, yang terlibat riset.

Yang menarik dari microraptor ini adalah bulu ekornya yang diduga memiliki ornamen khas. Ilmuwan menduga, bulu ekor tersebut digunakan untuk menarik lawan jenis.

"Saya kira ini contoh pertama bulu ekor yang sangat kaya ornamen. Apakah bulu itu bisa terangkat (seperti pada merak) atau tidak, ada kemungkinan bahwa spesies ini bisa memamerkannya," ungkap Shawkey seperti dikutip Discovery, Kamis (8/3/2012).

Penemuan microraptor ini dipublikasikan di jurnal Science yang terbit pada hari Jumat (9/3/2012).

Fosil Dinosaurus Berbulu Terbesar Ditemukan

Yutyrannus huali

Xu Xing, peneliti dari Institute of Vertebrate Palaentology and Palaeoanthropology di Beijing, China, menemukan spesies baru dinosaurus yang dinobatkan sebagai satwa berbulu dengan ukuran terbesar.
Spesies baru tersebut dideskripsikan dari tiga spesimen fosil yang ditemukan di Provinsi Liaoning, timur laut China. Satu spesimen ialah individu dewasa, sedangkan dua lainnya adalah anakan.

Jenis dinosaurus terbesar yang ditemukan diberi nama Yutyrannus huali, diambil dari bahasa Latin dan Mandarin yang berarti raja yang besar dan menawan.

Ilmuwan memperkirakan bahwa dinosaurus tersebut hidup sekitar 125 juta tahun lalu. Ukuran berat jenis dinosaurus ini ketika dewasa bisa mencapai 1,4 ton.

"Bulu Yutyrannus seperti filamen yang sederhana. Bulunya lebih seperti bulu anak ayam modern daripada bulu burung dewasa yang kaku," papar Xing seperti diberitakan AFP, Kamis (5/4/2012).

Penemuan ini membuktikan adanya dinosaurus berbulu. Ilmuwan berpendapat, bulu dinosaurus bisa berfungsi sebagai penghangat, menarik pasangan, maupun unjuk kegagahan saat berkelahi.

Yutyrannus huali masih merupakan kerabat Tyranosaurus rex yang hidup hingga 65 juta tahun lalu, saat asteroid raksasa diperkirakan menumbuk Bumi dan memusnahkan sebagian besar makhluk hidup.

Perbedaannya, jika T-rex memiliki dua jari fungsional, Yutyrannus hulai memiliki tiga jari fungsional. Selain itu, jenis baru ini juga punya kaki yang khas, berbeda dengan kerabat T-rex lainnya.

Meski berbulu, Yutyrannus huali terlalu berbulu untuk bisa terbang. Namun, ilmuwan tetap memercayai bahwa burung masa kini merupakan hasil evolusi dinosaurus yang suka hinggap di pohon dan akhirnya belajar terbang.

Selain berbulu, dinosaurus jenis baru ini juga memiliki gigi tajam. Kaki dinosaurus ini lebih pendek dari kaki belakangnya sehingga gerakan dinosaurus lebih didukung oleh kaki belakang.
Penemuan dinosaurus ini dipublikasikan di jurnal Nature.