Ilustrasi |
Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) lolos dari bahaya maut yang mengancam dirinya saat dirinya bersama ribuan warga Makassar usai mengikuti jalan santai yang diselenggarakan DPD II Partai Golkar Makassar, Minggu (11/11) di Makassar.
Berawal saat Syahrul di atas panggung menyanyi bersama warga yang
juga peserta jalan santai with komandan, di depan Monumen Mandala.
Tiba-tiba, ada seorang pemuda melemparkan benda padat dan berasap ke
arah panggung dimana Syahrul bersama elite parpol Golkar.
Belum sempat benda yang diduga bom tersebut meledak, massa yang ada
di depan panggung sudah melompati lelaki berusia sekitar 24 tahun ini
dan memassanya. Tak ayal pemuda tersebut harus menerima kondisi babak
belur di sekujur wajahnya.
Setelah digeledah dompet dan tasnya, lelaki tersebut bernama Lukman
Rahim, kelahiran tahun 1989. Informasi yang diperoleh, di dalam tas
Lukman tersebut ditemukan juga bom rakitan dengan daya ledak tinggi.
"Bukan hanya itu, di tangan pelaku juga ditemukan senjata api yang nomor
serinya dikaburkan," ujar Tim Hukum pasangan Syahrul Yasin Limpo - Agus
Arifin Nu”mang (Sayang), Amirullah Tahir saat menggelar keterangan pers
di SYL Media Center, Minggu (11/11).
Menurut Amirullah yang didampingi Juru Bicara Sayang Maqbul Halim dan
Koordinator Keamanan Jalan Santai With Komandan Juniar Arge, upaya
tersebut sudah dipastikan adalah sebuah upaya pembunuhan yang dilakukan
oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Karena sudah jelas membawa pistol atau senjata api, kemudian sempat melemparkan ke arah pak gub," jelas Amirullah.
Baik Amirullah maupun Maqbul Halim sama-sama meminta pihak kepolisian
untuk segera mengusut tuntas siapa pelaku dan dalang dari aksi
terorisme tersebut. "Kami mohon kepada pihak kepolisian supaya bisa
melakuan pengusutan secara cepat. Dan ini juga memberikan bukti bahwa
sudah saatnya para kandidat mawasdiri beserta tim-timnya," kata
Amirullah.
Maqbul mengatakan, timnya sudah memastikan bahwa pelaku mengincar
Syahrul sebagai sasarannya. Kenapa, lanjut mantan anggota KPU Makassar
ini, karena jika target pelaku hanya membuat massa resah dan massa
kocar-kacir, mereka bisa melakukan di saat massa sedang jalan santai.
"Tapi kenapa pelaku hanya mau beraksi di depan panggung dan mengarahkan lemparannya ke pak Syahrul," ujar Maqbul Halim.
SYL Langsung Cium Tangan Ibu
Sekitar beberapa menit setelah kejadian pelemparan bom di lokasi
Jalan Santai Bersama Komandan, Syahrul Yasin Limpo yang juga Gubernur
Sulsel langsung menuju rumah kediaman ibunya di Jl Haji Bau memeluk dan
mencium tangan ibunya.
"Gila itu bom. Tapi sudahlah, saya langsung tadi pulang dan cium
tangan ibu saya," kata Syahrul saat ngobrol bersama wartawan, di Jl Haji
Bau, Minggu (11/11).
Dia mengatakan, dirinya bersyukur bisa lolos dan selamat dari maut
tersebut. "Kalau itu meledak, selesai. Bukan saya, tapi kasihan ribuan
orang di sekitar saya. Bagaimana ya hatinya orang yang mau ngebom itu,"
tambah Syahrul.
Syahrul mengatakan, dirinya selamat ini tak lain karena doa sang ibu.
"Makanya saya langsung ke Ibunda, dan meminta ditiupkan air lalu saya
minum," tambahnya.
Syahrul mengatakan, dirinya tak ada masalah. Dia secara totral telah
mewakafkan dirinya untuk berjuang demi kepentingan rakyat. Tapi yang
jadi persoalan, lanjutnya, apakah para pengebom ini tidak sadar kalau
yang ada di sekitar dirinya ratrusan ribu orang.
"Kalau itu terjadi, itu sama saja pembunuh massal," tambah mantan Bupati Gowa dua periode ini.
Syahrul menambahkan, dirinya sangat menyayangkan hal itu terjadi.
"Karena keinginan saya adalah ingin menjadikan pilgub Sulsel sebagai
percontohan pilkada se-Indonesia. Masak Jakarta aman-aman Sulsel tidak
aman. Tidaklah, saya tidak akan membiarkan hal itu terjadi di Sulsel.
Kalau ada yang risih dengan massa Sayang yang banyak, saya akan kerahkan
massa 10 kali lipat dari yang tadi. Jangankiu coba-coba kalau Syahrul
bos," kata Syahrul.