Warga Gang Sosial Jalan Adis Sucipto diggegerkan sesosok mayat yang keluar dari dalam kuburannya.
Berita ini lantas menarik perhatian masyarakat sekitar, terutama yang bekerja pada dua perusahaan di dekat pekuburan di Jalan Adi Sucipto tersebut, sepanjang Sabtu kemarin. Bahkan, hal ini dikaitkan dengan hal yang berbau mistik.
Timbulnya jenazah dari kuburan tersebut, bermula dari bau yang menyengat, hingga keluar dari areal pekuburan. "Mayat masih terbalut kain kafan berada di atas kuburannya, dalam posisi telungkup. Anehnya lagi, kuburannya itu masih utuh dan seperti tidak ada orang yang menggalinya. Kemungkinan mayat yang dimakamkan itu terlalu dangkal," ujar Irfan salah seorang warga setempat, Ahad 26 Mei 2013.
Mayat terbungkus kain putih tersebut, ditemukan pertamakali oleh Rusli. Setelah menemukan jenazah di atas kuburan, ia langsung melaporkan ke RT setempat dan melaporkan ke Polsek Pontianak Selatan.
Pengurus kebersihan kuburan tersebut, Jainuddin mengatakan, informasi yang dirinya ketahui mayat tersebut jenis kelamin perempuan berasal dari warga Sintang. "Waktu melakukan penguburan tidak ada lapor sama pihak kami, tetapi informasinya dari pihak Rumah Sakit Soedarso yang menguburkanya," kata Jainuddin.
Jainuddin sebagai juru kunci pekuburan tersebut menilai, timbulnya jenazah tersebut karena galiannya terlalu dangkal. "Tanah kuburan disini memang gambut. Jadi kalau tidak dalam waktu mengalinnya, bisa jadi dia akan timbul ke atas," jelasnya.
Sekitar pukul 22.000 malam, barulah mayat tersebut dievakuasi oleh warga dan polisi, untuk dibawa ke RSUD Sordarso. "Kemungkinan besok (Minggu,red) akan dikubur kembali," tambahnya.
"Sepengetahuan saya mayat tersebut dikebumikan sejak tiga hari yang lalu," tambah Bunyamin (30) warga Gang 822 Jl Adisucipto. Mayat tersebut diduga warga Sintang yang sakit di RS Soedarso, dan wafat tiga hari yang lalu.
Warga menyayangkan pihak rumah sakit yang menguburkan mayat tersebut tidak sesuai dengan ketentuan untuk memakamkan jenazah. Bahkan, pihak rumah sakit yang diberitahu mengenai kejadian tersebut, lamban mengatasi masalah tersebut.
Kapolsek Pontianak Selatan Marthen Yesayes mengatakan, keluarga jenazah tersebut tidak mempunyai cukup biaya untuk membawa jenazah kembali ke daerah asal. Jenazah tersebut, mengalami sakit syaraf yang kemudian merenggut nyawanya.
Sumber : Tempo