Ilustrasi |
Pada tahun 1943, saat Perang Dunia II, beberapa putri duyung terlihat oleh tentara Jepang di tepi Kepulauan Kei di Indonesia. Mereka melaporkan melihat duyung tersebut berenang di dalam air, dan satu di pantai. Mereka mendeskripsikan putri duyung yang terlihat di pantai adalah sebagai berikut: Tingginya sekitar 4 kaki 9 inci (150 cm), kulit merah muda, wajahnya seperti manusia, tonjolan atau duri di sepanjang kepalanya dan mulutnya seperti ikan mas.
Ketika Sersan. Taro Horiba mendengar berita tentang putri duyung mati yang terdampar di pantai, ia segera pergi untuk memeriksanya.Setelah melihat dengan matanya sendiri ia sangat yakin.
Setelah kembali ke Jepang, ia mendesak para ilmuwan untuk pergi dan mempelajari duyung tersebut, namun klaimnya ditolak karena mereka tidak percaya padanya, maka tidak ada investigasi lebih lanjut yang dilakukan.