Home » » Cerita Horor dari Basement Gedung UOB

Cerita Horor dari Basement Gedung UOB

Foto: Tri Kurniawan (Okezone)


Setiap bencana selalu menyisakan cerita, bahkan hingga kisah yang berbau klenik sekalipun. Tak terkecuali di Gedung UOB di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.


Mau dipercaya atau tidak, tapi itu nyatanya dialami tim evakuasi yang melakukan proses evakuasi di Gedung UOB yang digenangi air sejak Rabu kemarin.

Tim evakuasi yang bekerja hingga larut malam bahkan sempat dihadapkan dengan kejadian ganjil. Saat itu, tim dari Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) sedang bergerak mencari korban yang terjebak di basement tersebut.

Kepala Dinas Damkar dan PB, Paimin Napitupulu, yang ditemui di Kantor UOB, bercerita soal pengalaman anak buahnya.

Sekira pukul 00.00 WIB, dini hari tadi, anak buahnya yang terdiri dari satu tim mencoba terus melakukan pencarian korban yang terjebak. Masuk ke basement 1, anak buahnya langsung menyisir sudut per sudut.

Tak seberapa lama menyisir, tim ini melihat ada lambaian tangan dari sebuah mobil Avanza yang mengapung di Basement 1. Dengan kaca yang tertutup rapat, anak buahnya melihat dua orang berjenis kelamin pria dan wanita.

"Nah anggota melihat kalau ada orang yang dadah-dadah ke anggota. Itu di dalam mobil, dua orang, laki-laki dan perempuan," kata Paimin berkisah, Sabtu (19/1/2013).

Tim yang memang berniat untuk mengevakuasi langsung menghampiri mobil Avanza ini. Namun, keganjilan diperoleh tim ini. "Tapi pas disamperin ternyata enggak ada orang," ujarnya.

Sontak, tim evakuasi ini langsung ketakutan. Mereka langsung memutuskan untuk mengakhiri evakuasi setelah mengalami keganjilan ini. "Beberapa anggota malah bulu kuduknya merinding," lanjut Paimin.

Air bah ini masuk ke basement UOB sejak Rabu lalu. Saat itu, pihak gedung mencatat ada empat orang pekerjanya yang terjebak di dalamnya.

Dua hari evakuasi dilakukan saat keadaan makin membahayakan. Dari empat orang yang terjebak tadi, dua orang berhasil diselamatkan, sementara dua orang lainnya, Abdul Arif Agus dan Herdian Eko.

Sumber: Okezone.com