Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan tidak berbau.
Meskipun Anda tidak bisa melihat, mencium bau atau merasakannya, gas
karbon monoksida (CO) ini sangat beracun.
Dilansir Howitworksdaily, Rabu (23/1/2013), fakta unik terkait karbon monoksida ialah, gas ini secara langsung maupun tak langsung, merenggut nyawa lebih dari 50 orang setiap tahunnnya di Inggris.
Karbon monoksida bisa muncul dari pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar berbasis karbon, seperti batubara. Energi dilepaskan ketika bahan bakar bereaksi dengan oksigen.
Untuk menunjukkan efisiensi, bahan bakar fosil ini harus memiliki pasokan udara yang kaya. Ketika bahan bakar dibakar dengan pembakaran oksigen yang mencukupi, hal itu akan dapat menghasilkan karbondioksida dan air.
Namun, ketika bahan bakar hidrokarbon dibakar dengan hanya pasokan udara yang terbatas, pembakaran tidak sempurna bisa terjadi. Inilah yang menghasilkan karbon (dalam bentuk abu), air dan gas karbon monoksida beracun.
Wikipedia menerangkan, meskipun dianggap sebagai polutan, karbon monoksida telah lama ada di atmosfer sebagai hasil produk dari aktivitas gunung berapi. Ia larut dalam lahar gunung berapi pada tekanan yang tinggi di dalam mantel bumi.
Karbon monoksida juga kabarnya digunakan dalam sistem kemasan di Amerika Serikat. Sistem kemasaran tersebut khususnya digunakan dalam produk-produk daging segar seperti daging kerbau dan babi.
Karbon monoksida merupakan gas beracun dan tidak berbau maupun berwarna. Ia merupakan sebab utama keracunan yang paling umum terjadi di beberapa negara.
Paparan gas ini dapat mengakibatkan keracunan sistem saraf pusat dan jantung. Setelah keracunan, sering terjadi sekuelae (kondisi patologis) yang berkepanjangan. Karbon monoksida juga memiliki efek-efek buruk bagi bayi dari wanita hamil. Gejala dari keracunan ringan meliputi sakit kepala dan mual-mual.
Dilansir Howitworksdaily, Rabu (23/1/2013), fakta unik terkait karbon monoksida ialah, gas ini secara langsung maupun tak langsung, merenggut nyawa lebih dari 50 orang setiap tahunnnya di Inggris.
Karbon monoksida bisa muncul dari pembakaran tidak sempurna dari bahan bakar berbasis karbon, seperti batubara. Energi dilepaskan ketika bahan bakar bereaksi dengan oksigen.
Untuk menunjukkan efisiensi, bahan bakar fosil ini harus memiliki pasokan udara yang kaya. Ketika bahan bakar dibakar dengan pembakaran oksigen yang mencukupi, hal itu akan dapat menghasilkan karbondioksida dan air.
Namun, ketika bahan bakar hidrokarbon dibakar dengan hanya pasokan udara yang terbatas, pembakaran tidak sempurna bisa terjadi. Inilah yang menghasilkan karbon (dalam bentuk abu), air dan gas karbon monoksida beracun.
Wikipedia menerangkan, meskipun dianggap sebagai polutan, karbon monoksida telah lama ada di atmosfer sebagai hasil produk dari aktivitas gunung berapi. Ia larut dalam lahar gunung berapi pada tekanan yang tinggi di dalam mantel bumi.
Karbon monoksida juga kabarnya digunakan dalam sistem kemasan di Amerika Serikat. Sistem kemasaran tersebut khususnya digunakan dalam produk-produk daging segar seperti daging kerbau dan babi.
Karbon monoksida merupakan gas beracun dan tidak berbau maupun berwarna. Ia merupakan sebab utama keracunan yang paling umum terjadi di beberapa negara.
Paparan gas ini dapat mengakibatkan keracunan sistem saraf pusat dan jantung. Setelah keracunan, sering terjadi sekuelae (kondisi patologis) yang berkepanjangan. Karbon monoksida juga memiliki efek-efek buruk bagi bayi dari wanita hamil. Gejala dari keracunan ringan meliputi sakit kepala dan mual-mual.