Yasser Arafat |
Hamas mendesak Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk segera
menghentikan dialog dengan Israel. Hal itu disebabkan karena, Presiden
Israel Shimon Peres mengakui bahwa negaranya bertangggung jawab atas
kematian Yasser Arafat.
Juru bicara Hamas Fahmi Barhoum mendesak berakhirnya negosiasi antara Palestina dan Israel. Barhoum turut meminta Abbas agar mendakwa Israel di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) karena Israel membunuh Arafat.
Hamas mengklaim, Peres sudah mengakui keterlibatan negaranya dalam pembunuhan Arafat lewat wawancara dengan Suratkabar New York Times. Pada saat itu, Peres menjawab pertanyaan, "apakah Anda tidak pernah berpikir bahwa Arafat layak untuk dibunuh?"
"Tidak, saya rasa berurusan dengannya (Arafat) adalah suatu hal yang penting. Ketiadaan Arafat justru akan menimbulkan hal-hal yang sangat rumit. Dengan siapa lagi kita bisa menyelesaikan Perjanjian Oslo? Dengan siapa kita bisa menyepakati Perjanjian Hevron? Di sisi lain, saya mencoba menjelaskan kepadanya tentang, bagaimana menjadi pemimpin sejati," ujar Peres, seperti dikutip Arutz Sheva, Senin (14/1/2013).
"Saya katakan padanya (Arafat) dia harus menjadi seperti Lincoln (Abraham Lincoln), seperti Ben-Gurion. Pertama-tama, Arafat menolaknya dan mengatakan, 'la-la-la' namun pada akhirnya dia mengatakan, 'O.K.' Dia berbohong di depan wajah saya tanpa adanya masalah," paparnya.
Peres tidak mengutarakan pengakuannya dengan terbuka mengenai keterlibatan Israel dalam pembunuhan Arafat. Namun pernyataan itulah yang membuat Hamas mengklaim bahwa Peres mengakui perbuatan negaranya.
Menurut Hamas, komentar Peres menyiratkan niat Israel yang ingin membunuh Arafat sebelum Perjanjian Oslo 1990 ditandatangani. Namun Arafat meninggal dunia pada 2004 silam di rumah sakit militer Prancis.
Misteri kematian Arafat sempat muncul dan menjadi perdebatan pada 2012 lalu. Muncul dugaan yang menyebutkan bahwa, Arafat diracun oleh agen Israel dengan zat polonium.
Palestina pun mengancam akan mendakwa Israel di ICC bila penyelidikan itu benar-benar membuktikan, Arafat tewas diracun. Negosiator Palestina Saeb Erekat juga tidak henti-hentinya menyalahkan Israel atas kematian Arafat
Juru bicara Hamas Fahmi Barhoum mendesak berakhirnya negosiasi antara Palestina dan Israel. Barhoum turut meminta Abbas agar mendakwa Israel di Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) karena Israel membunuh Arafat.
Hamas mengklaim, Peres sudah mengakui keterlibatan negaranya dalam pembunuhan Arafat lewat wawancara dengan Suratkabar New York Times. Pada saat itu, Peres menjawab pertanyaan, "apakah Anda tidak pernah berpikir bahwa Arafat layak untuk dibunuh?"
"Tidak, saya rasa berurusan dengannya (Arafat) adalah suatu hal yang penting. Ketiadaan Arafat justru akan menimbulkan hal-hal yang sangat rumit. Dengan siapa lagi kita bisa menyelesaikan Perjanjian Oslo? Dengan siapa kita bisa menyepakati Perjanjian Hevron? Di sisi lain, saya mencoba menjelaskan kepadanya tentang, bagaimana menjadi pemimpin sejati," ujar Peres, seperti dikutip Arutz Sheva, Senin (14/1/2013).
"Saya katakan padanya (Arafat) dia harus menjadi seperti Lincoln (Abraham Lincoln), seperti Ben-Gurion. Pertama-tama, Arafat menolaknya dan mengatakan, 'la-la-la' namun pada akhirnya dia mengatakan, 'O.K.' Dia berbohong di depan wajah saya tanpa adanya masalah," paparnya.
Peres tidak mengutarakan pengakuannya dengan terbuka mengenai keterlibatan Israel dalam pembunuhan Arafat. Namun pernyataan itulah yang membuat Hamas mengklaim bahwa Peres mengakui perbuatan negaranya.
Menurut Hamas, komentar Peres menyiratkan niat Israel yang ingin membunuh Arafat sebelum Perjanjian Oslo 1990 ditandatangani. Namun Arafat meninggal dunia pada 2004 silam di rumah sakit militer Prancis.
Misteri kematian Arafat sempat muncul dan menjadi perdebatan pada 2012 lalu. Muncul dugaan yang menyebutkan bahwa, Arafat diracun oleh agen Israel dengan zat polonium.
Palestina pun mengancam akan mendakwa Israel di ICC bila penyelidikan itu benar-benar membuktikan, Arafat tewas diracun. Negosiator Palestina Saeb Erekat juga tidak henti-hentinya menyalahkan Israel atas kematian Arafat
Sumber: Okezone.com