Gambar ini diambil pada tanggal 23 Juli 2012, jam 12:24 WIB, menunjukkan coronal mass ejection yang meninggalkan Matahari dengan kecepatan luar biasa lebih dari 1.800 mil per detik. |
Ledakan matahari dahsyat yang dapat menghancurkan jaringan-jaringan listrik dan memadamkan satelit di luar angkasa hanya meleset tipis menambrak Bumi pada 2012 silam, ujar para peneliti AS pada Rabu silam.
Ledakan tersebut dapat mengacaukan medan gaya Bumi, menyerupai peristiwa Carrington yang terjadi pada 1859 silam; badai matahari terbesar yang pernah terjadi di planet ini. Ledakan itu merusak sistem telegraf seluruh AS, menurut University of California, fisikawan Janet Luhmann.
"Jika badai matahari mengenai Bumi saat itu, mungkin akan sama seperti pada 1859, tapi dampaknya kini, dengan teknologi moderen kita, akan sangat luarbiasa," ujar Luhmann dalam sebuah pernyataan.
Sebuah penelitian pada 2013 memperkirakan bahwa badai matahari seperti peristiwa Carrington dapat merugikan ekonomi global sebesar $2,6 triliun. Ledakan besar matahari dan medan gaya, yang diperkirakan terjadi pada 23 Juli 2012 silam, akan mengarah langsung ke Bumi jika ledakan tersebut terjadi sembilan hari lebih awal, pungkas Luhmann.
Ledakan dari Matahari, yang disebut coronal mass ejections, membawa medan gaya arah selatan dan akan berbenturan dengan medan gaya arah utara, yang mengakibatkan perubahan dalam jaringan listrik kini serta mengakibatkan transformator listrik terbakar, jelas Luhmann. Medan gaya tersebut akan memenggangu penempatan sistem satelit global.
Meskipun coronal mass ejection dapat terjadi beberapa kali dalam sehari selama 11 tahun putaran teraktif matahari, ledakan tersebut biasanya terlampau kecil atau lemah jika dibandingkan dengan ledakan tahu 2012 dan 1859, ujarnya.
Luhmann mengatakan bahwa dengan mempelajari gambar-gambar yang terekam oleh pemantau matahari, para ilmuwan dapat memahami lebih baik mengenai coronal mass ejections dan memprediksi badai matahari di masa depan. "Kami memiliki peluang untuk benar-benar melihat dengan dekat pada salah satu peristiwa tersebut dan melihat mengapa dalam hal ini sangat ekstrem," ujar Luhmann.
Sumber : Astronesia
0 komentar:
Post a Comment