Home » » Ilmuwan Ungkap Misteri Punahnya Badak Berbulu

Ilmuwan Ungkap Misteri Punahnya Badak Berbulu

detail berita
Ilustrasi

Ilmuwan dari Russian Academy of Sciences di Yakutsk, Rusia, mengungkap rahasia badak purba berbulu yang pernah hidup puluhan ribu tahun lalu. Salah satu temuan mereka ialah sebab kepunahan hewan bercula dua tersebut yang diakibatkan suhu ekstrim.

Dilansir BBC, Jumat (7/12/2012), tubuh badak berbulu yang diawetkan telah memberi wawasan baru terkait bagaimana hewan bertubuh tambun itu bisa punah. Badak berbulu dahulu merupakan mamalia besar yang paling banyak tinggal di Eurasia, namun hanya beberapa bangkai yang telah ditemukan, kemudian diawetkan.

Kini, analisis badak berbulu betina yang ditemukan dan diawetkan di Siberia, mengungkap bahwa hewan tersebut merupakan jenis pemakan tumbuhan (herbivora). Ukurannya pun sama dengan Badak Jawa saat ini.

Hewan purba ini memiliki ekor gemuk pendek dan sepasang telinga. Hewan ini kemungkinan punah karena disebabkan ketidakmampuan untuk bertahan dalam badai salju, sebagai imbas perubahan iklim.

Temuan ini telah dilaporkan dalam jurnal Biology Bulletin. Badak berbulu (Coelodonta antiquitatis) telah ditemukan di wilayah Eurasia, yakni dari Inggris di barat hingga ke Chukotka dan Kamchatka di bagian timur Rusia.

Kerangka tulang keseluruhan dari hewan ini hanya sedikit yang ditemukan dan hanya empat bangkai yang utuh. Temuan tersebut termasuk jaringan lunak hewan serta tulang-tulang.

Meskipun demikian, ilmuwan tetap dapat menentukan bahwa badak berbulu memiliki tubuh yang panjang dan empat kaki yang pendek. Selain itu, ilmuwan juga menentukan bahwa hewan yang pernah hidup sekira 39.000 tahun lalu itu memiliki dua tanduk di depan serta kulit yang tipis yang dilapisi oleh mantel bulu tebal.

Studi yang dilakukan peneliti asal Rusia ini juga mengungkap bahwa badak purba tersebut memiliki warna bulu cokelat. Hewan masa lampau ini juga bergerak dengan lambat, sebab mereka diduga memiliki berat sekira 1,5 ton dengan dimensi ukuran tubuh persis badak Jawa Modern.

Dengan berat tubuh tersebut, badak ini akan memberikan tekanan pada dasar permukaan tanah sebesar 1,8 kilogram per sentimeter persegi. Angka ini lebih dari tiga kali lipat dari rusa modern.

Tidak hanya itu, ilmuwan juga mengungkap bahwa badak berbulu betina ini memiliki dua puting susu. Sehingga, hewan ini kemungkinan mampu melahirkan satu atau terkadang dua anak badak

Sumber: Okezone.com