Home » , » Lima Pekerjaan Ilmuwan Paling Berbahaya

Lima Pekerjaan Ilmuwan Paling Berbahaya


Ilmuwan adalah mereka yang berada di ujung depan perkembangan ilmu pengetahuan. Tak pelak mereka sering berada di batas-batas mara bahaya. Bahaya ini mengancam hampir semua ilmuwan, baik ilmuwan bidang luar angkasa, cuaca, biologi atau yang 'hanya' berada di laboratorium. Beberapa ilmuwan yang menguak alam semesta beserta isinya, mengambil risiko kehilangan nyawa. Berikut lima pekerjaan ilmuwan yang paling mematikan
1. Pemerah Bisa
Ilmuwan yang mempelajari bisa alias racun, harus bergelut dengan satwa-satwa yang mematikan. Misalnya ular kobra, hiu hingga kadal berbisa. Tak jarang hewan-hewan itu harus diburu di alam liar. Bahkan jika harus mengambil hewan berbisa di kandang, mereka tetap harus menantang bahaya.
Memerah bisa ular, misalnya, ilmuwan harus menekan gigi taring ular ke tabung. Saat itu pula tangannya harus memijit racun kelenjar agar bisanya bisa keluar. Tak jarang, mereka juga digigit. Sebagian besar pemerah bisa ini pernah digigit 24 kali.

2. Astronot
Jika saat kecil anda bercita-cita jadi astronot, pikirkan ulang. Astronot adalah pekerjaan keras dan berbahaya. Butuh pelatihan keras dan membahayakan. Misalnya menahan tembakan sinar UV, hingga percobaan penerbangan yang memiliki risiko kematian yang besar.
Bahkan mereka yang sudah kembali dari luar angkasa masih diancam bahaya kelemahan otot atau kerapuhan tulang karena berada di ruang bergravitasi rendah dalam jangka waktu lama.

3. Teknisi Laboratorium
Berada di laboratorium tak berarti lepas dari mara bahaya. Selain membosankan, kerja di laboratorium malah banyak bahaya yang tak diduga.
Bahan kimia, bahan beracun dan peralatan yang berbahaya justru bisa menngantarkan maut.

Sheharbano Sangji, seorang mahasiswa di UCLA, Los Angeles, tewas karena luka bakar saat bekerja dengan t-Butyllithium, zat yang sangat mudah terbakar.

Peralatan seperti MRI, alat yang biasa digunakan mengukur aktivitas otak, memiliki magnet yang kuat. Magent ini bisa menarik benda-benda logam, seperti dari pistol hingga kursi roda. Saat magentnya bekerja mendadak, bisa melukai mereka yang berada di dekat MRI.

4. Pemburu Badai
Saat hujan petir merudung langit, orang-orang ini malah mendekatinya keganasan alam. Mereka menempatkan sensor angin dan tekanan sedekat mungkin dengan sumber badai. Tentu pekerjaan ini taruhannya nyawa. Mei lalu, pemburu badai veteran, Tim Samaras beserta anak dan dua rekannya tewas saat mengejar badai di El Reno, Oklahoma.

Menurut salah satu pemmburu badai, Tony Laubach, yang membahayakan dari pekerjaan ini adalah sambaran petir acak dan mematikan.

5. Fisiolog Buaya
Pada era 1980-an Roger Seymour, fisiolog flora dan fauna di University of Adelaide Australia bergulat dengan buaya di perairan saat gelap gulita. Hanya bersenjatakan tali, Seymour bersama rekan-rekannya bergulat melumpuhkan buaya itu. Buaya yang berhasil ditangkap di darat. Lalu diteliti. Usai diteliti buaya dikembalikan ke air. Tapi, mungkin buaya punya rasa dendam. Buaya itu balik lagi menyerang perkemahan Seymour. 


Sumber : Tempo