Kehidupan manusia di Bumi masih tergantung pada sumber daya dan energi fosil. Padahal, seperti kita tahu, energi ini terbatas. Dengan eksplorasi bahan bakar fosil tanpa henti, suatu saat akan sulit didapatkan. Ketersediaan bahan bakar itu tentu akan mempengaruhi kehidupan manusia.
Lantas apa yang kira-kira akan terjadi pada dunia pada 2050 mendatang? Pendiri Forum for the Future, Jonathon Porritt membeberkan perkiraan kehidupan manusia pada tahun 2050. Pada masa itu, menurutnya, manusia telah beralih dari bahan bakar fosil ke sumber energi terbarukan dan efisien.
Selanjutnya, ia memperkirakan pada tahun 2050, penggunaan uang kertas akan semakin sedikit. Semuanya telah beralih ke perdagangan digital. "Semuanya dilakukan secara elektronik. Kita akan memiliki mata uang global, mata uang nasional, dan tiap masyarakat memiliki mata uang lokal sendiri," kata Porritt, dilansir Aol.com, Selasa 18 Februari 2014.
Dalam tiga setengah dekade ke depan, Porritt juga memperkirakan, akan ada keseimbangan antara bekerja dan bermain. Pada masa itu, bekerja 27 jam selama sepekan merupakan hal yang sudah tak memungkinkan, maka beban jam kerja ini akan dilarang karena tak menyeimbangkan hidup.
"Semua orang mencampur kehidupan mereka dalam pekerjaan informal maupun formal, apakah mereka melakukan ini secara sukarela atau memang kondisinya begitu," kata dia. Untuk sisi transportasi, Porritt memprediksi, orang-orang akan beralih ke kendaraan transportasi publik, meninggalkan kendaran pribadi.
Di kota-kota, kata dia, orang akan berjalan kaki dan menggunakan sepeda dan menggunakan transportasi publik. Sebab, ketersediaan bahan bakar yang semakin terbatas akan membuatnya menjadi barang langka dan sangat mahal.
Dari sisi demografi, pada tahun 2050, Bumi diprediksi semakin sesak dengan dihuni sembilan miliar orang. Konsekuensinya, manusia harus menjalani hidup yang ramah dengan lingkungan.
"Kita telah selesai dengan masalah sampah, tak ada limbah karena semuanya akan menjadi bahan baku industri," jelas dia. Porritt juga menyoroti kesehatan masyarakat dunia. Pada tahun 2050, sebuah sistem akan memudahkan manusia untuk memantau kesehatan tubuh masing-masing.
"Pada umumnya, orang akan lebih sehat pada tahun 2050. Kita telah memecahkan masalah diabetes dan obesitas, malaria. Ini akan menjadikan (masa) hidup orang lebih lama," katanya.
0 komentar:
Post a Comment