Benua Arktika dan Antartika masing-masing merupakan sebutan bagi Kutub Utara dan Kutub Selatan. Arktika merupakan benua yang paling utara di Bumi wilayahnya meliputi wilayah utara Kanada, Greenland (termasuk wilayah Denmark), Rusia, Islandia, Norwegia, Swedia, Finlandia, dan Amerika Serikat.
Sementara Antartika merupakan benua paling selatan sekaligus tempat terdingin di dunia karena 90 persen wilayahnya merupakan lautan es. Karena kondisi geografis yang tak memungkinkan untuk dihuni maka Antartika adalah satu-satunya tempat di bumi yang tidak dimiliki oleh siapapun. Maka, tak sedikit orang yang menjuluki Antartika sebagai benua paling aneh.
Satu hal lagi yang berbeda dari benua lainnya, Antartika membagi tahun menjadi hari-hari yang sepenuhnya terang atau gelap. Selama kurun waktu 24 jam tidak ada bedanya siang dan malam. Lantas bagaimana cara manusia yang berkunjung ke sana—tempat bersatunya 24 zona waktu dunia— dan sisa wilayah Antartika, mengatur jam dan menentukan standar waktu mereka?
Beragam cara digunakan oleh mereka yang berkunjung ke benua seluas gabungan AS dan Meksiko. Beberapa pengamatan ilmiah mengikuti coordinated universal time (UTC). Sebagian besar tetap menggunakan zona waktu negara asal masing-masing.
Ada juga yang menggunakan zona waktu yang sama dengan kota tempat kapal atau pesawat mereka lepas landas. Selain itu, masih ada sedikit pihak yang menerapkan waktu standar berdasarkan lokasi geografis mereka. Ini berarti ada berbagai macam standar waktu di atas benua Antartika.
Jadi tempat manakah yang sering digunakan sebagai standar di Kutub itu sendiri? Sebuah persinggahan terakhir bagi warga AS yang mengarah ke stasiun mereka di bagian bawah dunia adalah Selandia Baru.
Sumber : National geographic