Sebuah foto bawah air dari American Friends of Tel Aviv University, menunjukkan struktur yang terbuat dari batu-batu basalt. |
Monumen berbentuk kerucut setinggi 230 meter dengan diameter 39 meter dan berat 60 ribu ton ini diduga sudah berumur 6.000 tahun. Pakar geofisika Shmulik Marco mengatakan, struktur kokoh monumen ini awalnya berdiri di atas lahan kering yang kemudian tenggelam hingga dasar danau.
Ia sendiri terkesan dengan struktur monumen yang terbentuk dari kerikil alluvium yang mungkin dibawa dari lokasi yang cukup jauh khusus untuk pembangunan tersebut. Kemungkinan besar monumen misterius ini dibangun pada awal Zaman Perunggu. Demikian seperti dilansir ScienceDaily, Rabu (12/6/2013).
Saat tim menelaah lebih dalam dengan menggunakan teknologi sonar untuk melakukan survei ke dasar danau, mereka menemukan tumpukan batu-batu besar di tengah cekungan halus. Untuk itu, peneliti juga melakukan perburuan artefak agar mendapatkan petunjuk tentang tujuan pembangunan monumen.
“Dulu disini merupakan lahan kering, tetapi kami memperkirakan letaknya lebih rendah daripada permukaan air yang kita sebut sebagai Laut Galilea kuno. Tapi ini bukan berarti tingkat air meningkat terus menerus dari waktu ke waktu,” ujar Marco.
Danau Galilea merupakan daerah tektonik aktif dan besar, yang kemungkinan struktur dasar danau telah mengalami pergeseran. Sehingga menyebabkan tingkat air bisa mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Sumber : Okezone