Home » » Benarkah Bulan Ciptaan Manusia Jaman Dulu?

Benarkah Bulan Ciptaan Manusia Jaman Dulu?

Kelinci Giok dan Dewi Bulan dalam budaya Maya

Ada sebuah legenda yang terus beredar mengatakan bahwa Bulan itu dibuat oleh manusia jaman dahulu kala yang diperuntukkan sebagai penerangan bagi manusia. Jika Bulan adalah buatan manusia, maka pasti ada nenek moyang Maya yang terlibat dalam pembuatan tersebut.  

Alasannya adalah karena Bulan selamanya menghadap ke bumi dari bagian depan, manusia tidak pernah melihat bagaimana rupa bulan dari bagian belakang. Tak disangka bangsa Maya mengukir rupa bagian belakang Bulan di pintu candi penyembah dewa mereka.  

Melalui pengamatan terkait, para ilmuwan mendapati bahwa Bulan itu tidak padat alias berongga, sebab ketika sebuah benda jatuh, permukaan bulan akan mengalami gelombang kejut secara terus menerus. Benarkah Bulan itu buatan manusia? Hingga kini, para ilmuwan masih terus menelitinya, namun, tidak pernah mendapatkan jawaban.  Saya melihat sebuah artikel di Zhengjian.net tentang kenangan dalam kehidupan dahulu. 

Beberapa di antaranya ternyata adalah proses dalam pembuatan bulan, ini yang membuat saya sangat terkejut. Kenangan ini membantu para ilmuwan menyingkap misteri yang tak pernah terpecahkan ini!  'Kehidupan dahulu dan sekarang' merupakan topik yang hangat sekarang, banyak yang sangat tertarik dengan topik ini. Ada beberapa cara mengenang kehidupan dahulu, seperti misalnya hipnotis, ramalan psikis Yigua, atau mengamati dengan kekuatan super natural, dan kekuatan super natural ini adalah yang tertinggi di antaranya.  

Kekuatan super natural adalah kemampuan yang baru bisa didapatkan melalui kultivasi (Xiu Lian), praktisi Xiu Lian bisa secara sadar menyaksikan atau mengenang kembali masa lalu dalam kehidupan dahulunya sebelum kehidupan sekarang seiring dengan meningkatnya tingkat kultivasi.  

Penulis mengenang kembali secara berangsur-angsur beberapa peristiwa dalam kehidupan dahulunya melalui kemampuan ini. Diantaranya suasana semasa prasejarah yang terlibat dalam pembuatan Bulan! Berikut ini kisahnya.  

Mengapa bagian muka bulan dirancang selamanya menghadap ke bumi  

Sungguh sudah berkali-kali saya reinkarnasi, saya masih ingat pernah reinkarnasi di jaman prasejarah dengan teknologi yang sangat canggih. Jauh lebih canggih dari kecanggihan sekarang. Banyak teknologi yang dianggap mustahil bagi orang jaman sekarang justru merupakan makanan sehari-hari di jaman itu.  

Saking canggihnya teknologi orang-orang jaman itu hingga bermaksud membuat sebuah Bulan ke angkasa, menerangi langit yang gelap gulita. Sebagai catatan, jika orang jaman sekarang memilik tekonologi seperti itu juga akan berbuat demikian, hanya saja teknologi sekarang belum canggih, tidak mampu melakukannya.  Saya seorang insinyur kala itu yang membantu membuat Bulan. 

Seingat saya, di bagian pusat bulan itu tidak saja berongga, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai macam instrumen control dan susunan gear yang canggih. Presisi mesin jauh lebih canggih daripada teknologi tercanggih jaman sekarang, mesin-mesin ini dapat mempertahankan perputaran bulan mengelilingi bumi secara normal.  

Mereka menggunakan energi density ultra- tinggi untuk mempertahankan rotasi dan revolusi bulan, sehingga tetap mempertahankan perputaran bulan dan tidak berhenti berputar sampai sekarang. Bagian muka bulan kala itu sepenuhnya mengkilap, malamnya tampak seperti gemerlapan cahaya yang memancar ke segenp penjuru. 

Bagian belakang bulan dilengkapi dengan sejumlah peralatan kontrol. Rancangan ini menyebabkan bagian muka bulan selamanya menghadap ke bumi. Sedangkan bagian belakangnya selamanya tidak akan terlihat dari bumi.  

Menempatkan sebuah kota ke angkasa  

Ada banyak pelukis modern, seniman yang berimajinasi dengan karya manusia prasejarah. Ada beberapa diantaranya sangat mirip, sebenarnya itu merupakan ingatan bekas reinkarnasinya kala itu. Peradaban manusia prasejarah ini memang sangat maju, bahkan beberapa peradaban di masa lalu itu dapat menempatkan sebuah kota hingga ke angkasa.  

Benda terbang di angkasa tidak hanya berupa pesawat terbang, tetapi juga kapal raksasa seperti sekarang ini juga bisa terbang di angkasa. Namun, karena peradaban masa lalu menggunakan energi murni dan kepadatan tinggi, sehingga tidak akan menyebabkan pencemaran lingkugan, mampu mendorong beberapa benda raksasa.  

Bekas peradaban kuno terutama peralatan batu dimata orang modern, lalu beranggapan bahwa manusia prasejarah hanya bisa menggunakan peralatan batu-batuan, tidak ada bukti apapun pernah menggunakan 'listrik'. Lantas memastikan bahwa manusia prasejarah tidak memiliki peradaban. Sungguh merupakan pandangan yang dangkal jika dilihat dari sudut pandang pengetahuan modern.  

Beberapa orang beranggapan bahwa manusia jaman sekarang adalah satu-satunya yang memiliki peradaban dan paling maju dalam sejarah manusia. Padahal justru sebaliknya, fakta dengan aktualitasya terbalik, dalam sejarah peradaan manusia. Peradaban manusia kali ini dianggap sebagai perkembangan peradaban tingkat rendah yang langka.Manusia prasejarah menitikberatkan pada kekuatan spiritual. 

Mereka tahu bahwa spiritual dengan materi itu sekarakter, kerap menggunakan kekuatan spiritual untuk memperkuat perkembangan materi. Tidak seperti manusia modern yang hanya menitikberatkan pada peningkatan teknologi.  

Menempatkan bulan ke orbit dengan kekuatan pikiran  

Manusia jaman dulu, akan memurnikan pikirannya. Membiarkan pikirannya menjadi murni, agar dapat memperkuat dan memperbesar energi tertentu, seperti bulan yang dibahas di atas. Setelah kerangka bulan dirakit di Bumi, kemudian sekelompok orang menggunakan beberapa peralatan seperti kristal (tapi, bukan kristal, melainkan bijih tertentu yang lebih murni). Lalu bermeditasi di lantai memperkuat energi bijih-bijih ini dengan kekuatan pikiran, agar bulan yang maha besar ini naik ke angkasa dan masuk ke orbitnya.  

Setelah itu merakit proses lainnya di orbit, memasang perancah raksasa, membuat pesawat mini ulang alik dengan logam-logam kecil yang tak terhitung banyaknya. Pesawat-pesawat mini dirancang untuk single dan double seat, orang-orang mengenakan kostum astronot yang ringan dan praktis, bekerja siang malam tanpa henti, suasana tampak ramai. Kenangan penulis berakhir sampai disini. Upaya para ilmuwan mengeksplorasi misteri bulan ini pun berakhir sampai disini.  

Mengapa di saat demikian, Sang Pencipta semesta alam membiarkan orang tertentu mengenang kembali pengalaman gaibnya yang menarik perhatian dunia ini?  Ini pasti bukan kebetulan. Saya merasakan bahwa ini bukan hanya untuk membuka pandangan atau wawasan, perubahan pikiran orang-orang, bahkan memberitahu kepada kita hari ini. Membiarkan orang-orang tahu semua peristiwa yang tidak akan pernah diketahuinya, adalah untuk kebutuhan sejarah. 

Sebab ini merupakan era khusus dimana manusia akan mengalami perubahan besar yang belum pernah ada sebelumnya. Oleh karena itu ada beberapa hal yang secara bertahap dan berangsur-angsur harus diketahui oleh umat manusia.

Sumber : Erabaru.net