Home » » Misteri Pembangunan Stonehenge

Misteri Pembangunan Stonehenge


Stonehenge adalah salah satu struktur arsitek yang mengandung paling banyak teka teki yang ada pada planet ini. Beberapa batu-batu monumen kuno ini beratnya antara 25 dan 45 ton, siapa yang membangunnya?  

Pada 2007, para ahli arkeologi membongkar sebuah desa kecil di Great Britain (Britania Raya) yang sudah ada sejak Zaman Batu (7.000 sampai 4.000 Sebelum Masehi). Desa ini ditemukan dekat tempat pusaka kuno dunia yang dikenal sebagai Stonehenge.     

Dua mil arah timur laut dari tonggak dan ambang pintu monolit kuno tersebut, Mike Parker Pearson dan Proyek Stonehenge Riverside menemukan sebuah tempat yang dikenal sebagai Durrington Walls. Dengan bangunannya yang terutama dari kayu, dan berdasarkan penanggalan karbon, desa ini diperkirakan telah dibangun antara 2.600 dan 2.500 tahun Sebelum Masehi. Meski usianya begitu tua, hunian-hunian tersebut ditemukan masih dalam kondisi baik.  

Karena Stonehenge telah ditemukan kira-kira pada era yang sama, para pakar mempertimbangkan apakah desa yang ditemukan dari penggalian itu adalah tempat tinggal dari para pembangunnya.  

Dimulai pada 2003, penyelidikan yang didanai oleh National Geographic, telah menggali rumah-rumah, tempat-tempat tidur dan barang-barang perabotan kayu lainnya, adanya sebuah jalan kecil batu, begitu juga jejak kaki yang menempel pada tanah liat. 

Tambahan lagi barang-barang peninggalan kehidupan sehari-hari, para ahli arkeologi menemukan sebuat struktur terdiri dari tonggak-tonggak kayu yang terletak pada lingkaran-lingkaran yang konsentris. Para peneliti percaya bahwa ini adalah sebuah replika kayu dari  Stonehenge yang berada di dekatnya.  

Penemuan aneh lain pada tempat itu adalah sejumlah besar pecahan barang pecah belah dan binatang yang berserakan di seluruh desa. Para peneliti menyatakan bahwa penduduk desa tidak hanya tidak rapi; selain itu mereka mengklaim bahwa artifak-artifak ini adalah produk dari suatu upacara keagamaan. Beberapa orang juga percaya bahwa tempat itu bukanlah sebuah hunian permanen, tetapi sebuah hunian sementara untuk pertemuan tiap setengah tahunan.  

Stonehenge adalah salah satu struktur arsitek yang mengandung paling banyak teka teki yang ada pada planet ini dan barangkali merupakan tujuan turis yang paling terkenal di Great Britain (Britania Raya). 

Misteri dari beberapa tugu batu prasejarah ini sebagian berkaitan dengan tidak adanya penjelasan secara rasional tentang bagaimana teknologi primitif yang seperti itu dapat memindahkan balok-balok batu raksasa itu. Beberapa batu-batu monumen kuno ini beratnya antara 25 dan 45 ton, dibawa dari suatu tambang galian yang bermil-mil jauhnya dan batu-batu itu disusun sedemikian rupa yang bahkan tidak dapat diuraikan dengan teknologi moderen.  

Sampai kini belum ada satu teori pun yang dapat meyakinkan tentang alasan yang melatar belakangi pembangunan Stonehenge. Meskipun sebagian besar para penyelidik dapat menerima bahwa itu adalah sebuah tempat pemujaan dan yang dipergunakan untuk menghormati orang yang sudah meninggal, juga sudah dikemukakan bahwa tempat itu adalah diperuntukkan untuk ritual agama lainnya atau untuk pengamatan astronomi.  

Diketahui bahwa orang-orang yang merancang konstruksi monumen itu memiliki pengetahuan astronomi, karena artifak ini ditemukan dengan mendapatkan sinar langsung dari matahari terbit melalui sumbu strukturnya pada equinoxes dan solstices.  

Walaupun terlihat sangat primitif pada kilas pandang pertama, para peneliti akhirnya menemukan Stonehenge itu begitu canggihnya. Dalam bukunya Stonehenge Decode, (Memecahkan Kode Stonehenge) profesor astronomi Gerald Hawkins memaparkan bagaimana monumen itu sebenarnya dapat meramalkan gerhana-gerhana.  

Demikian juga, dalam Stonehenge: Sun, Moon, Wandering Stars (Stonehenge: Matahari, Bulan, Bintang-bintang yang Mengembara) M. W. Postins mengungkapkan bagaimana Stonehenge (dalam hubungannya dengan berbagai titik pada daerah sekitar, seperti dengan Aubrey Holes yang berada di dekatnya) berhubungan dengan seluruh sistem tata surya.  

Walaupun Proyek Stonehenge Riverside menyuguhkan kemungkinan terbaru tentang para pembangun monumen itu, tetapi itu bukanlah kali pertamanya. Banyak peneliti percaya bahwa struktur monumen prasejarah itu sebenarnya memiliki kelompok-kelompok berbeda yang ditambahkan padanya selama ribuan tahun lebih. 

Sejarawan abad ke-12 Giraldus Cambrensis bahkan membayangkan bahwa Merlin, tokoh pada zaman King Arthur dari Britain, ia sendiri yang berada di belakang pembangunan struktur batu tugu tersebut!  

Siapa saja yang bertanggung jawab terhadap Stonehenge, bagaimana cara mereka memindahkan dan meletakkannya secara strategis batu-batu yang sangat besar seperti itu? Lebih jauh lagi, metode apa yang mereka gunakan untuk mendapatkan pengetahuan astronomi yang sedetail itu pada ribuan tahun sebelum ditemukannya teleskop?