ammoth yang ditemukan di pedalaman Siberia ini, akan dipamerkan di Yokohama, Jepang, mulai dari 13 Juli sampai 16 September. |
Mammoth yang ditemukan di Siberia pada Mei lalu kini tengah dipamerkan di Yokohama, Jepang. Saat ditemukan, di dalam tubuh mammoth ini masih terdapat darah. Dari darah ini, peneliti mengklaim mereka dapat "menghidupkan" kembali makhluk ini. Namun, proyek tersebut menimbulkan perdebatan moralitas.
“Banyak yang khawatir, proyek ini akan seperti Jurassic Park,” tulis Daily Mail, hari ini. Pasalnya, tidak mudah mengembalikan hewan yang terpisah jarak ribuan tahun dengan manusia untuk dapat hidup bersama-sama lagi.
Darah hewan itu kini berada dalam laboratorium bioteknologi milik peneliti Hwang Woo di Korea Selatan. Laboratorium telah mengkonfirmasi untuk memadumadankan DNA dalam darah mammoth tersebut dengan sampel mammoth lainnya untuk mengembalikan kepunahan raksasa Siberia ini.
Rencananya, peneliti akan menanamkan telur mammoth ke dalam rahim gajah hidup. Jabang bayi mammoth akan dikandung selama 22 bulan. Peneliti berharap setidaknya satu sel hidup dari raksasa ini dapat dipertahankan, meskipun mereka tahu bahwa ini adalah hal yang sangat sulit bahkan hampir tidak mungkin terjadi.
Awal tahun ini, sekelompok ilmuwan dari seluruh dunia bertemu untuk konferensi TEDx di Washington. Konferensi ini disponsori oleh National Geographic. Dalam konferensi ini, mereka mendiskusikan kemungkinan membawa kembali 24 hewan dari kepunahan.
Dari ke 24 hewan tersebut, burung dodo asal Florida termasuk di dalamnya. Burung ini terakhir kali terlihat pada tahun 1904. Ada pula The Quagga, jenis zebra yang pernah tinggal di Afrika Selatan. Spesies terakhirnya mati pada 1883.
Meskipun demikian, beberapa ilmuwan berkeras menyatakan bahwa mustahil untuk menciptakan mammoth yang sama dengan mammoth yang pernah ada di muka bumi. Mereka yakin mammoth yang dihasilkan akan sangat jauh berbeda.