Bulan Purnama |
Sesepuh Dukun Tengger, Mujono mengatakan, berdasarkan hitungan Jawa, purnama akan jatuh pada akhir tahun ini. "Peristiwa sepert ini jarang sekali terjadi sekana beberapa tahun belakangan," kata Mujono, Ahad 16 Desember 2012. "Terakhir terjadi lebih kurang sepuluh tahun lalu."
Karena itu, Mujono menganggap munculnya bulan purnama pada 31 Desember 2012 mendatang merupakan purnama yang langka, kendati tidak ada fenomena alam yang terjadi bersamaan dengan datangnya purnama akhir tahun ini.
Seperti halnya purnama-purnama sebelumnya, kata Mujono, tidak ritual khusus yang akan dilakukan warga Tengger. Pada saat itu, warga Tengger akan datang ke pura yang tersebar di kawasan Tengger untuk sembahyang sendiri-sendiri. "Jadi tidak ada ritual khusus," katanya.
Sementara untuk menyambut kedatangan wisatawan domestik maupun mancanegara di hari pergantian tahun, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin mengatakan jika cuaca cerah pada malam hari, wisatawan bisa menyaksikan keindahan purnama akhir tahun ini.
Oleh karenanya, kata dia, perayaan akhir tahun di Bromo akan lebih istimewa dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. "Penampakan purnama dengan lanskap kawasan Gunung Bromo akan menimbulkan kesan magis," kata Yoyo, begitu Digdoyo biasa disapa.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah I Taman Nasional Bromo Semeru Tengger, Sarmin mengatakan belum tahu jika purnama mendatang akan jatuh tepat pada akhir tahun. "Apa benar hitungannya seperti itu?" kata Sarmin.
Ihwal cuaca di kawasan Bromo, kata Sarmin, jarang sekali ada hujan. "Paling hanya gerimis," kata dia. Suhu di kawasan Bromo saat ini juga tidak begitu dingin. Pada malam hari berkisar 15 derajat celsius.