Sutradara film ''Titanic'' James Cameron keluar dari Deepsea Challenger saat ujicoba penyelaman di Jervis Bay, di selatan Sidney, Australia, Minggu (25/3). |
Sutradara film terkenal,
James Cameron, ketika menyelam ke palung Mariana dan palung New Britain
ternyata menemukan makhluk-makhluk aneh di dasar palung terdalam itu.
Sampel dan video dikumpulkan oleh pendaratan tak berawak.
Mereka menemukan hamparan mikrobial seperti tikar yang tampak aneh dan penuh gumpalan filamen mikroorganisme yang hidup 11 kilometer di bawah permukaan Samudra Pasifik. "Kami berpikir bahwa ini bisa menjadi akar metabolisme. Ini bisa menjadi bukti yang mengarah kepada munculnya kehidupan," kata Kevin Hand, astrobiologis di Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California.
Ekspedisi Cameron Deepsea Challenger telah menyelam di Palung New Britain dan palung Mariana di barat daya Samudra Pasifik pada 31 Januari hingga 3 April lalu. Hasil ekspedisi telah disampaikan kepada publik pada 4 Desember lalu pada pertemuan tahunan American Geophysical Union.
Beberapa spesies baru juga ditemukan melalui sampel dalam tabung koleksi. Para ilmuwan menganalisis bakteri dan organisme lain yang dibawa kembali ke permukaan.
Amphipod raksasa (17 cm), udang yang terjebak hampir 11 kilometer di bawah permukaan air, diangkut kembali ke kapal. Tes menunjukkan bahwa makhluk tersebut mengandung senyawa yang membantu jaringan dan protein yang berfungsi lebih baik pada tekanan tinggi, seperti scyllo-inositol. "Senyawa ini identik dengan obat yang digunakan dalam uji klinis untuk mencegah plak amiloid pada penyakit alzheimer," kata Doug Bartlett, ahli mikrobiologi di Scripps Institution of Oceanography di San Diego.
Sekitar 20 ribu mikroba dari dalam palung terambil dan akan menjalani analisis genetik. Ada juga xenophyophores berlimbah, sebuah amuba raksasa.
Selama penyelaman di palung New Britain (8200 meter) mereka juga menemukan ratusan cacing acorn, invertebrata laut yang meninggalkan jejak spiral khas kotoran di dasar laut. "Jika Anda tak pernah memikirkan cacing adalah makhluk indah, video ini akan mengubah pandangan Anda," ujar Barlett.
Mereka menemukan hamparan mikrobial seperti tikar yang tampak aneh dan penuh gumpalan filamen mikroorganisme yang hidup 11 kilometer di bawah permukaan Samudra Pasifik. "Kami berpikir bahwa ini bisa menjadi akar metabolisme. Ini bisa menjadi bukti yang mengarah kepada munculnya kehidupan," kata Kevin Hand, astrobiologis di Jet Propulsion Laboratory, Pasadena, California.
Ekspedisi Cameron Deepsea Challenger telah menyelam di Palung New Britain dan palung Mariana di barat daya Samudra Pasifik pada 31 Januari hingga 3 April lalu. Hasil ekspedisi telah disampaikan kepada publik pada 4 Desember lalu pada pertemuan tahunan American Geophysical Union.
Beberapa spesies baru juga ditemukan melalui sampel dalam tabung koleksi. Para ilmuwan menganalisis bakteri dan organisme lain yang dibawa kembali ke permukaan.
Amphipod raksasa (17 cm), udang yang terjebak hampir 11 kilometer di bawah permukaan air, diangkut kembali ke kapal. Tes menunjukkan bahwa makhluk tersebut mengandung senyawa yang membantu jaringan dan protein yang berfungsi lebih baik pada tekanan tinggi, seperti scyllo-inositol. "Senyawa ini identik dengan obat yang digunakan dalam uji klinis untuk mencegah plak amiloid pada penyakit alzheimer," kata Doug Bartlett, ahli mikrobiologi di Scripps Institution of Oceanography di San Diego.
Sekitar 20 ribu mikroba dari dalam palung terambil dan akan menjalani analisis genetik. Ada juga xenophyophores berlimbah, sebuah amuba raksasa.
Selama penyelaman di palung New Britain (8200 meter) mereka juga menemukan ratusan cacing acorn, invertebrata laut yang meninggalkan jejak spiral khas kotoran di dasar laut. "Jika Anda tak pernah memikirkan cacing adalah makhluk indah, video ini akan mengubah pandangan Anda," ujar Barlett.
Sumber: Tempo.co