Ilustrasi Brontosaurus |
Brontosaurus merupakan spesies dinosaurus dalam budaya populer yang
terkenal dengan lehernya yang panjang dan pemakan tumbuhan. Peneliti
mengungkapkan bahwa dinosaurus berkaki empat ini tak pernah ada atau
hanya sebagai karangan fiksi.
Dilansir Redorbit, Minggu (23/12/2012), Brontosaurus sering muncul di lebih dari 100 tahun dalam buku, televisi dan film layar lebar. Bahkan kabarnya, di 1989, makhluk purba ini sempat ditampilkan sebagai gambar di perangko Amerika Serikat.
Brontosaurus tetap menjadi budaya populer selama beberapa dekade. Penggunaan kata Brontosaurus konon telah dihilangkan di bidang ilmu pengetahuan tentang hewan purba.
Umumnya, Brontosaurus dianggap sebagai sinonim junior dari Apatosaurus yang namanya kurang dikenal. Kini, Brontosaurus dikeluarkan dalam literatur ilmiah dan banyak dari peneliti yang mengatakan bahwa binatang besar ini sama sekali tidak pernah ada.
Menurut Matt Lamanna, kurator di Carnegie Museum of Natural History di Pittsburgh, sebagian besar dari komunitas ilmiah tahu bahwa Brontosaurus adalah dinosaurus fiktif selama lebih dari seratus tahun. Hewan masa lampau ini menjadi tren populer dan menjadi ikon pop di era 1900an.
Kesalahan ini muncul dan telah diketahui oleh ilmuwan di 1903, namun untuk berbagai alasan, nama Brontosaurus dibiarkan dalam budaya populer dan menjadi imajinasi anak-anak. Namun kebenaran mengenai dinosaurus ini coba diungkap pada 1970, ketika dua peneliti Carnegie mencoba mengungkap Brontosaurus merupakan dinosaurus fiksi.
Di 1910, sejak penemuan tulang dinosaurus di Utah, ilmuwan telah mengungkap bahwa fosil tersebut secara pasti dikaitkan dengan Apatosaurus ketimbang Brontosaurus. Sejak periode Bone Wars, yang merupakan periode awal paleontolog di Amerika Serikat melihat banyak fosil baru dinosaurus, Brontosaurus tetap menjadi nama yang memunculkan ketertarikan publik.
Lamanna juga mengatakan bahwa penggunakan kata Brontosaurus terdengar lebih baik daripada Apatosaurus. "Brontosaurus berarti 'kadal petir'. Itu nama yang besar, menggugah, sedangkan Apatosaurus berarti 'kadal menipu'. Ini cukup sedikit lebih membosankan," ujar Lamanna.
Dilansir Redorbit, Minggu (23/12/2012), Brontosaurus sering muncul di lebih dari 100 tahun dalam buku, televisi dan film layar lebar. Bahkan kabarnya, di 1989, makhluk purba ini sempat ditampilkan sebagai gambar di perangko Amerika Serikat.
Brontosaurus tetap menjadi budaya populer selama beberapa dekade. Penggunaan kata Brontosaurus konon telah dihilangkan di bidang ilmu pengetahuan tentang hewan purba.
Umumnya, Brontosaurus dianggap sebagai sinonim junior dari Apatosaurus yang namanya kurang dikenal. Kini, Brontosaurus dikeluarkan dalam literatur ilmiah dan banyak dari peneliti yang mengatakan bahwa binatang besar ini sama sekali tidak pernah ada.
Menurut Matt Lamanna, kurator di Carnegie Museum of Natural History di Pittsburgh, sebagian besar dari komunitas ilmiah tahu bahwa Brontosaurus adalah dinosaurus fiktif selama lebih dari seratus tahun. Hewan masa lampau ini menjadi tren populer dan menjadi ikon pop di era 1900an.
Kesalahan ini muncul dan telah diketahui oleh ilmuwan di 1903, namun untuk berbagai alasan, nama Brontosaurus dibiarkan dalam budaya populer dan menjadi imajinasi anak-anak. Namun kebenaran mengenai dinosaurus ini coba diungkap pada 1970, ketika dua peneliti Carnegie mencoba mengungkap Brontosaurus merupakan dinosaurus fiksi.
Di 1910, sejak penemuan tulang dinosaurus di Utah, ilmuwan telah mengungkap bahwa fosil tersebut secara pasti dikaitkan dengan Apatosaurus ketimbang Brontosaurus. Sejak periode Bone Wars, yang merupakan periode awal paleontolog di Amerika Serikat melihat banyak fosil baru dinosaurus, Brontosaurus tetap menjadi nama yang memunculkan ketertarikan publik.
Lamanna juga mengatakan bahwa penggunakan kata Brontosaurus terdengar lebih baik daripada Apatosaurus. "Brontosaurus berarti 'kadal petir'. Itu nama yang besar, menggugah, sedangkan Apatosaurus berarti 'kadal menipu'. Ini cukup sedikit lebih membosankan," ujar Lamanna.
Sumber: Okezone.com