Direktur Eksekutif Dewan Pelaksana Pengurangan Risiko Bencana
Nasional (NDRRMC) Filipina Benito Ramos Rabu (12/12) mengatakan,
puing-puing roket Korea Utara jatuh di 300 kilometer timur Filipina
Utara. Namun, kata dia, tidak ada korban akibat jatuhan puing tersebut.
"Puing-puing roket tidak memukul siapa pun," ujar Benito Ramos.
Sebelumnya, Ramos mengatakan NDRRMC terkejut bahwa Korea Utara
meluncurkan roket pada Rabu pagi itu. Korut tidak menyampaikan informasi
awal tentang peluncuran kepada negara-negara lain.
NDRRMC tetap dalam siaga merah sejak Sabtu, bahkan ketika Korea Utara
mengatakan akan menunda peluncuran roketnya untuk akhir bulan ini.
Peluncuran roket itu sendiri, yang dipercaya Amerika Serikat dan
Jepang sebagai uji coba peluru kendali balistik jarak jauh, mendapat
kecaman dari banyak negara termasuk Sekjen PBB Ban Ki-moon.
Filipina juga mengecam peluncuran roket itu. "Korea Utara jelas
melanggar Resolusi 1695 Dewan Keamanan PBB (2006), 1874 (2009), dan 1718
(2006), yang secara eksplisit menuntut Korea Utara untuk tidak
menggunakan atau melakukan setiap peluncuran dengan menggunakan
teknologi rudal balistik dan menghentikan program balistik," kata
Departemen Luar Negeri Filipina dalam satu pernyataan.
"Filipina tegas mendesak Korea Utara untuk menghentikan tindakan
provokasi dan untuk mengakhiri penggunaan atau pengujian teknologi rudal
balistik," katanya menambahkan.