Penggalian oleh Arkeolog |
Arkeolog asal Israel menemukan ratusan artefak di wilayah utara Israel.
Benda peninggalan sejarah yang digali di sebuah desa kuno ini mengungkap
kebudayaan Mesopotamia dan peradaban lainnya.
Dilansir Sci-tech-today, Kamis (13/12/2012), ratusan artefak ini berhubungan langsung dengan penduduk kelas atas dan kebudayaan Mesopotamia. Arkeolog Yair Milevski, yang memimpin penggalian bersama dengan Nimrod Getzov di situs Tzipori Ein, dekat Nazareth, mengungkapkan temuan artefak Zaman Batu terkait aktivitas perdagangan kuno yang dahulu pernah terjadi di wilayah tersebut.
"Kami menemukan beberapa macam bagian 'elit' dari masyarakat yang tinggal di desa. Ini berhubungan dengan kota-kota lain di Levant utara, bahkan Anatolia dan Mesopotamia," ujar Milevski.
Artefak yang digali dan pernah digunakan pada periode Calcolithic, diyakini berusia sekira tujuh ribu tahun lalu. Artefak ini diidentifikasi merupakan bagian dari budaya lokal Rabah Wadi.
Temuan ini menunjukkan bahwa budaya ini memiliki hubungan komersial yang kuat dengan budaya lain, seperti Mesopotamia dan Anatolia bahkan Turki saat ini. Arkeolog percaya bahwa barang-barang mewah yang ditemukan di Ein Tzipori merupakan barang yang dimiliki penduduk di kelas atas (elit) serta menunjukkan bahwa situs tersebut bukanlah tempat pemukiman religius.
"Kami berpikir bahwa mereka telah melakukan kesepakatan barter, karena mereka tidak memilik sistem pembayaran melalui uang. Kami juga menemukan benda yang terbuat dari Obsidian (kaca vulkanik) dari Anatolia, benda bersejarah lainnya dari Turki serta Syria," jelasnya.
Para arkeolog akan melanjutkan penggalian di area lainnya di Ein Tzipori. Peneliti juga menduga bahwa ada artefak lain yang kemungkinan ditemukan, yang menandai waktu di lebih dari 10 ribu tahun lalu.
Dilansir Sci-tech-today, Kamis (13/12/2012), ratusan artefak ini berhubungan langsung dengan penduduk kelas atas dan kebudayaan Mesopotamia. Arkeolog Yair Milevski, yang memimpin penggalian bersama dengan Nimrod Getzov di situs Tzipori Ein, dekat Nazareth, mengungkapkan temuan artefak Zaman Batu terkait aktivitas perdagangan kuno yang dahulu pernah terjadi di wilayah tersebut.
"Kami menemukan beberapa macam bagian 'elit' dari masyarakat yang tinggal di desa. Ini berhubungan dengan kota-kota lain di Levant utara, bahkan Anatolia dan Mesopotamia," ujar Milevski.
Artefak yang digali dan pernah digunakan pada periode Calcolithic, diyakini berusia sekira tujuh ribu tahun lalu. Artefak ini diidentifikasi merupakan bagian dari budaya lokal Rabah Wadi.
Temuan ini menunjukkan bahwa budaya ini memiliki hubungan komersial yang kuat dengan budaya lain, seperti Mesopotamia dan Anatolia bahkan Turki saat ini. Arkeolog percaya bahwa barang-barang mewah yang ditemukan di Ein Tzipori merupakan barang yang dimiliki penduduk di kelas atas (elit) serta menunjukkan bahwa situs tersebut bukanlah tempat pemukiman religius.
"Kami berpikir bahwa mereka telah melakukan kesepakatan barter, karena mereka tidak memilik sistem pembayaran melalui uang. Kami juga menemukan benda yang terbuat dari Obsidian (kaca vulkanik) dari Anatolia, benda bersejarah lainnya dari Turki serta Syria," jelasnya.
Para arkeolog akan melanjutkan penggalian di area lainnya di Ein Tzipori. Peneliti juga menduga bahwa ada artefak lain yang kemungkinan ditemukan, yang menandai waktu di lebih dari 10 ribu tahun lalu.