Dikarenakan munculnya wacana untuk lebih memperketat lalu lintas internet, sebuah kelompok peretas berhasil melakukan protes dengan membobol sekuritas beberapa badan penting Amerika Serikat.
Seperti yang dilansir TG Daily (11/12), sebuah kelompok peretas yang mengatasnamakan dirinya Team GhostShell yang selama ini masih memiliki hubungan dengan hacktivist Anonymous mengatakan bahwa mereka berhasil mendapatkan sekitar 1,6 juta account milik anggota pemerintahan, militer dan pebisnis.
Team tersebut mengatakan bahwa mereka mendapatkan account itu menggunakan apa yang disebut Project White Fox. Mereka juga menjelaskan bahwa serangannya tersebut berhasil membuat lumpuh FBI, Pentagon, Federal Researve, Interpol, NASA, ESA dan
banyak lagi.
Mereka melakukan tindakan ini karena tidak setuju akan rencana International Telecommunication Union (ITU) yang ingin menjadikan internet sebagai tempat yang tidak lagi bebas berekspresi. Dalam pernyataannya, Team GhostShell telah mempublikasikan secara online account yang berisi data pribadi tersebut ke internet.
Seperti yang dilansir TG Daily (11/12), sebuah kelompok peretas yang mengatasnamakan dirinya Team GhostShell yang selama ini masih memiliki hubungan dengan hacktivist Anonymous mengatakan bahwa mereka berhasil mendapatkan sekitar 1,6 juta account milik anggota pemerintahan, militer dan pebisnis.
Team tersebut mengatakan bahwa mereka mendapatkan account itu menggunakan apa yang disebut Project White Fox. Mereka juga menjelaskan bahwa serangannya tersebut berhasil membuat lumpuh FBI, Pentagon, Federal Researve, Interpol, NASA, ESA dan
banyak lagi.
Mereka melakukan tindakan ini karena tidak setuju akan rencana International Telecommunication Union (ITU) yang ingin menjadikan internet sebagai tempat yang tidak lagi bebas berekspresi. Dalam pernyataannya, Team GhostShell telah mempublikasikan secara online account yang berisi data pribadi tersebut ke internet.
[Kiamat internet terjadi minggu depan?]
"Kami mengirimkan email ke banyak
organisasi, badan pemerintah dan perusahaan. Setelah mereka membuka
email tersebut, secara otomatis 'racun' yang ada di dalamnya menyebar
secara cepat. Itu adalah kado Natal dari kami," ungkap salah seorang
anggota GhostShell. Sampai sekarang belum ada konfirmasi terkait masalah
pembobolan tersebut.
Sumber:Merdeka.com