Pauline avibella |
Paleontolog menemukan fosil makhluk invertebrata di sebuah batuan di
wilayah Herefordshire. Fosil itu diduga kuat merupakan spesies sekaligus
genus baru dari makhluk serupa udang yang disebut Ostracods.
Fosil ditemukan dalam wujud lengkap, terdiri atas cangkang dan bagian lunak hewan, meliputi tubuh, alat gerak atau kaki, mata, insang, dan saluran pencernaan. Menurut ilmuwan, fosil sudah berusia 425 juta tahun.
"Fosil ini benar-benar memberikan gambaran tentang biologi hewannya," ungkap David Siveter dari University of Leicester yang terlibat penelitian. Ia bersama rekannya mendeskripsikan hasil riset di jurnal Proceedings of the Royal Society B.
Siveter mengungkapkan, fosil yang ditemukan menggambarkan hewan yang memiliki mata besar dan 14 alat gerak. Dua alat gerak di bagian depan secara khusus beradaptasi untuk berenang di dasar suatu perairan.
Analisis fosil itu cukup sulit. "Kami tak bisa mengambilnya dari batuan sebab fosil begitu rentan dan kecil. Kami juga tak bisa melakukan analisis sinar-X karena tak ada cukup kontras densitas antara batu dan fosil," kata Siveter seperti dikutip New York Times, Senin (17/12/2012).
Untuk menguak kebaruan spesies ini, peneliti akhirnya menggunakan teknik tomografi. Dengan teknik ini, secuplik fosil diambil dan dicitrakan. Teknik ini diizinkan oleh komunitas internasional, sedikit merusak fosil tapi menghasilkan data berharga. Spesies dan genus baru yang ditemukan dinamai Pauline avibella, diambil dari nama istri Siveter, Pauline.
Fosil ditemukan dalam wujud lengkap, terdiri atas cangkang dan bagian lunak hewan, meliputi tubuh, alat gerak atau kaki, mata, insang, dan saluran pencernaan. Menurut ilmuwan, fosil sudah berusia 425 juta tahun.
"Fosil ini benar-benar memberikan gambaran tentang biologi hewannya," ungkap David Siveter dari University of Leicester yang terlibat penelitian. Ia bersama rekannya mendeskripsikan hasil riset di jurnal Proceedings of the Royal Society B.
Siveter mengungkapkan, fosil yang ditemukan menggambarkan hewan yang memiliki mata besar dan 14 alat gerak. Dua alat gerak di bagian depan secara khusus beradaptasi untuk berenang di dasar suatu perairan.
Analisis fosil itu cukup sulit. "Kami tak bisa mengambilnya dari batuan sebab fosil begitu rentan dan kecil. Kami juga tak bisa melakukan analisis sinar-X karena tak ada cukup kontras densitas antara batu dan fosil," kata Siveter seperti dikutip New York Times, Senin (17/12/2012).
Untuk menguak kebaruan spesies ini, peneliti akhirnya menggunakan teknik tomografi. Dengan teknik ini, secuplik fosil diambil dan dicitrakan. Teknik ini diizinkan oleh komunitas internasional, sedikit merusak fosil tapi menghasilkan data berharga. Spesies dan genus baru yang ditemukan dinamai Pauline avibella, diambil dari nama istri Siveter, Pauline.
Sumber: Kompas.com