Fosil badak purba ditemukan di wilayah Cappadocia, Turki Tengah. Badak
purba yang diyakini berusia lebih dari 9 juta tahun lalu ini diduga
meninggal akibat terkena dampak dari letusan gunung di wilayah tersebut.
Dilansir Foxnews, Rabu (27/11/2012), sekira 9,2 juta tahun lalu, badak bercula dua yang masih berusia muda ini "terpanggang" akibat lava yang menyelimuti area sekitar, dengan suhu mencapai 750 derajat fahrenheit.
Ilmuwan menganalisis fosil atau tulang badak tersebut dan menemukan bahwa kematian hewan ini adalah secara mendadak. "Tubuhnya terpanggang di bawah temperatur yang mendekati 400 derajat celcius. Kemudian, jasad hewan tersebut terpisah dalam aliran pyroclastic serta tengkoraknya terpisah dari tubuh," tutur peneliti yang melaporkan temuannya dalam jurnal PLoS ONE.
Aliran abu vulkanik membawa tengkorak badak purba ini terpisah sekitar 19 mil (30 kilometer) dari situs letusan, hingga menuju situs di mana fosil hewan ini ditemukan di Cappadocia, Turki Tengah.
"Tengkorak dan rahang bawah ditemukan terpisah. Tidak ada tulang badak lain di sekitarnya, kecuali beberapa fragmen tulang rusuk," tutur peneliti Pierre-Olivier Antoine dari University of Montpellier di Prancis.
Ilmuwan mengatakan, ketika hidup, badak purba (Ceratotherium neumayri) ini memiliki berat antara 3.300 hingga 4.400 kilogram. Ketika meninggal akibat letusan gunung tersebut, hewan ini diyakini masih berusia 10 sampai 15 tahun.
Dilansir Foxnews, Rabu (27/11/2012), sekira 9,2 juta tahun lalu, badak bercula dua yang masih berusia muda ini "terpanggang" akibat lava yang menyelimuti area sekitar, dengan suhu mencapai 750 derajat fahrenheit.
Ilmuwan menganalisis fosil atau tulang badak tersebut dan menemukan bahwa kematian hewan ini adalah secara mendadak. "Tubuhnya terpanggang di bawah temperatur yang mendekati 400 derajat celcius. Kemudian, jasad hewan tersebut terpisah dalam aliran pyroclastic serta tengkoraknya terpisah dari tubuh," tutur peneliti yang melaporkan temuannya dalam jurnal PLoS ONE.
Aliran abu vulkanik membawa tengkorak badak purba ini terpisah sekitar 19 mil (30 kilometer) dari situs letusan, hingga menuju situs di mana fosil hewan ini ditemukan di Cappadocia, Turki Tengah.
"Tengkorak dan rahang bawah ditemukan terpisah. Tidak ada tulang badak lain di sekitarnya, kecuali beberapa fragmen tulang rusuk," tutur peneliti Pierre-Olivier Antoine dari University of Montpellier di Prancis.
Ilmuwan mengatakan, ketika hidup, badak purba (Ceratotherium neumayri) ini memiliki berat antara 3.300 hingga 4.400 kilogram. Ketika meninggal akibat letusan gunung tersebut, hewan ini diyakini masih berusia 10 sampai 15 tahun.
Sumber:Okezone.com