Home » , » Mikroba Kuno Ditemukan di Danau Es Antartika

Mikroba Kuno Ditemukan di Danau Es Antartika

detail berita
Danau Vida

Ilmuwan menemukan komunitas bakteri yang dapat hidup di lingkungan ekstrem yang mengandung garam, gelap gulita dan bersuhu rendah. Mereka menemukan mikroba kuno ini di bawah danau es Antartika.

Danau tersebut merupakan habitat bagi mikroba, yang mampu hidup di kedalaman 20 meter di bawah danau es Antartika. Danau Vida di Antartika, merupaka danau yang terbesar dari beberapa danau yang ditemukan di McMurdo Dry Valleys.

Danau ini tidak mengandung oksigen dan memiliki kadar oksida nitrous tertinggi dari setiap air yang ada di bumi. Sebuah cairan asin yang kira-kria enam kali lebih asin ketimbang air laut, bergerak ke seluruh lingkungan es yang memiliki rata-rata minus 13,5 derajat celcius.

Untuk menghindari kontaminasi sampel, ilmuwan bekerja dengan tenda steril di permukaan danau. Ini penting guna menjaga situs dan peralatan tetab bersih ketika mereka melakukan pengeboran inti es.

Selain mendeskripsikan keragaman organisme yang terdeteksi, ilmuwan juga menilai kualitas kimia air dan potensinya untuk melindungi dan mempertahankan hidup. Temuan ini telah diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, yang mengungkap rincian tentang situs tersebut yang dianggap terisolasi sejak lebih dari 3.000 tahun lalu.

"Pengetahuan kita tentang proses geokimia dan mikroba dalam lingkungan es gelap, terutama pada temperatur di bawah nol, sebagian besar belum diketahui hingga saat ini," ujar Alison Murray, peneliti dari Desert Research Institute, seperti dikutip Scienceagogo, Selasa (27/11/2012).

Ia mengatakan, pekerjaan ini memperluas wawasan ilmuwan tentang tipe kehidupan terkait wilayah yang terisolasi. Selain itu, memberikan pengetahuan baru perihal strategi yang digunakan untuk tetap hidup dalam lingkungan yang menantang tersebut.

Meskipun sangat dingin, gelap dan wilayah yang hampir tidak pernah dikunjungi orang, ilmuwan menemukan bahwa situs ini memiliki keragaman serta sejumlah bakteri unik. Mikroba ini mampu bertahan tanpa sumber dari energi panas (matahari).

Ilmuwan menyarankan, reaksi kimia antara air asin dan zat besi pada sedimen, menghasilkan nitrous oxide dan molekul hidrogen. Ini diyakini oleh peneliti sebagai unsur yang memberikan energi untuk mendukung kehidupan mikroba di wilayah tersebut.

Sumber:Okezone.com