Adalah para peneliti Kew Royal Botanic Gardens yang menggunakan simulator untuk meramal dampak perubahan iklim bagi kehidupan di muka bumi. Di wilayah-wilayah yang merupakan produsen utama kopi dunia, antara lain di Afrika Timur, pemanasan global cenderung mengurangi jumlah tanaman yang cocok tumbuh di suatu daerah.
Untuk jenis tanaman kopi, kemampuan tumbuhnya akan berkurang 65 hingga 100 persen. Dengan kata lain, jika skenario terburuk mereka menjadi kenyataan, maka tak akan ada tempat di bumi bagi kopi liar untuk tumbuh. Tanaman kopi pun akan punah.
Para peneliti juga mengidentifikasi beberapa tempat yang paling mungkin untuk melawan efek buruk perubahan iklim. Mereka menyebut hutan kopi Yayu di Ethiopia, dapat menjadi gudang bagi sumber daya genetik kopi dunia.
Para peneliti tak menyebut secara spesifik model perubahan iklim bagi tanaman kopi yang dibudidayakan. Namun, adalah rahasia umum di kalangan petani kopi bahwa jika iklim memanas, kualitas dan hasilnya cenderung mengalami penurunan.
Studi lain tahun 2010 menyebut, petani di Meksiko dan Amerika Tengah akan kehilangan tanaman kopi sepertiga dari jumlah yang ada sekarang pada 2050 karena perubahan iklim.