![]()  | 
| Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) | 
Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menyentil 
para kepala sekolah tingkat SD hingga SMA saat digelar pertemuan kepala 
SD-SMA Unggulan MH Thamrin, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (14/11/2012).
Rekaman video pertemuan Ahok dengan para kepala sekolah itu diunggah ke Youtube, Rabu oleh Seksi Penyiapan Materi dan Publikasi, Humas Pemprov DKI Jakarta.
“Sekolah
 unggulan cuma satu, kami inginkan banyak. Seperti yang disampaikan oleh
 Pak Gubernur, semakin kurang beruntug seorang anak karena miskin, dia 
harus mendapatkan pendidikan terbaik yang dipunya Pemprov,” ujar Ahok 
dalam video tersebut.
Ke depan, jelasnya, untuk NEM tidak ada lagi
 orang miskin diadu dengan orang kaya. “Situ makan keju bisa kursus kok 
diadu dengan anak yang buat sarapan saja gak jelas, gak kursus, gimana bisa menang,” lanjutnya.
Dalam
 kesempatan itu, Ahok juga menyindir fungsi komite. “Dalam pikiran kami 
dulu guru-guru itu seperti Umar Bakri. Sekarang, guru negeri malah lebih
 mahal dari guru swasta. Ini padahal sekolah APBD murni ada Rp3,7 miliar
 tiap tahun yang dikucurkan. Tapi menurut kepala sekolah dana itu gak 
cukup. Kalau memang guru-guru di sekolah ini masih kurang bayarannya ya 
kerja di swasta saja jangan di negeri. Ini soal kepatutan saja,” 
ujarnya.
Ahok juga menyatakan tidak pantas kepala sekolah justru 
menyalahkan anggaran yang kurang terkait dengan penurunan kualitas 
pendidikan. “Sekarang silakan saja bapak mengajukan anggaran. Mau berapa
 triliun, asal masuk akal,” tandasnya.
Sementara situs beritasatu.com, menyebutkan
 dalam perincian penggunaan anggaran, di dalamnya tidak tercantum dana 
untuk membayarkan gaji guru, padahal gaji guru PNS seharusnya sudah  
ditanggung oleh Tunjangan Kesejahteraan Daerah (TKD) dengan anggaran 
Rp6,5 triliun per tahun.
“Perincian Rp3,7 miliar itu seperti apa? 
Sudah dengan guru atau belum, Pak?” tanya Basuki kepada Kepala Disdik 
DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto, saat melakukan tinjauan.
“Kalau 
saya total, APBD ditambah dengan biaya tuntutan sekolah ada sekitar Rp12
 miliar, dibagi per bulan. Apakah patut tidak sekolah unggulan 
menghabiskan Rp1 miliar per bulan?” taya Basuki lagi.
Inilah video Ahok di SMANU MH THAMRIN:
Sumber: solopos.com


