Home » » 10 Serangan Cyber Besar Selama Tahun 2012

10 Serangan Cyber Besar Selama Tahun 2012

10 Serangan cyber besar selama tahun 2012


Sebuah infografis yang dibuat oleh ThreatMetrix menjelaskan bahwa dalam 2012 ini, terjadi banyak serangan di dunia maya atau cyber attacks yang merepotkan banyak orang. Dari banyaknya serangan tersebut, mereka membuat 10 daftar cyber attacks yang menyerang beberapa situs terkenal selama tahun 2012.

Zappos
Zappos bukanlah nama kelompok peretas atau nama serangan yang terjadi pada pertengahan Januari lalu. Zappos adalah sebuah toko sepatu retail milik Amazon. Toko retail ini berhasil diacak-acak maling dunia maya dan pelaku menggondol sekitar 24 juta nama, email, nomor telefon, alamat dan nomor kartu kredit pelanggannya.

Wells Fargo
Sebuah bank bernama Wells Fargo & Co berhasil diobrak-abrik pencuri dunia maya pertengahan September lalu. Penyerang yang mengaku menamakan kelompoknya dengan sebutan Cyber Fighters of Izz ad-din Al Qassam ini mengatakan bahwa mereka melakukan hal ini dengan tujuan untuk memprotes film anti-Islam yang beredar di YouTube. Mereka juga katakan bahwa jutaan data pelanggan bank berhasil mereka copy.

LinkedIn dan eHarmony
Hanya berselang 2 hari saja, dua situs jejaring sosial rontok. Pada tanggal 7 dan 8 Juni kemarin, LinkedIn dan eHarmony berhasil dibobol oleh peretas. Sekitar 6,46 juta password pengguna LinkedIn dan 1,5 juta password pengguna eHarmony dicuri oleh seorang peretas yang kabarnya adalah anggota sebuah forum di Rusia.

Android
Di awal tahun ini, para peretas menciptakan Instagram palsu untuk pengguna Android. Namun, Instagram tersebut adalah malware yang bertugas untuk menjadikan biaya pengiriman SMS pengguna Android jauh lebih mahal dibanding harga normalnya. Tidak hanya itu saja, serangan ke perangkat Android berlanjut dengan munculnya malware yang dapat menghapus memory card penggunanya. Serangan ini diperkirakan mengenai 198 perangkat Android.

Microsoft Internet Explorer
Dengan memanfaatkan celah di browser besutan Microsoft ini, peretas dapat mengakses data pribadi dan account yang dipunyai oleh seseorang yang menggunakan perangkat yang terinfeksi. Serangan lain juga terjadi pada bulan September lalu. Sekitar 41% pengguna IE di Amerika Utara dan 32% lainnya di seluruh dunia terkena serangan yang kembali memanfaatkan celah di IE dan dapat digunakan oleh para peretas untuk menyebar malware ke perangkat berbasis Windows.

Global Data Inc.
Sekitar 1,5 juga nomor kartu kredit dari Visa dan Master Card di copy oleh peretas setelah mereka berhasil membongkar sistem keamanan di Global Data Inc. Walaupun berhasil mencuri data berupa nomor kartu kredit, namun nama, alamat dan SNS yang tertera di kartu kredit tidak ikut ter-copy.

Yahoo!Voices
Dengan menggunakan injeksi SQL, para peretas berhasil membobol salah satu produk Yahoo! yaitu Yahoo!Voice dan mendapatkan sebanyak 453,492 password penggunanya.

Go Daddy
Pada tanggal 10 September lalu, hacktivist terkenal Anonymous mengklaim bahwa mereka berhasil merontokkan ribuan situs yang salah satu di antaranya adalah Go Daddy. Namun, beberapa saat setelah berita tersebut menyebar luas, pihak Go Daddy menyangkal situs mereka diretas.

U.S Environmental Protection Agency (EPA)
Sekitar 8000 data pegawai, nomor Social Security dan data personal di bank berhasil dicopy setelah peretas melumpuhkan sistem sekuritas U.S Environmental Protection Agency. Dikarenakan serangan ini, pihak EPA membutuhkan sekitar 4 bulan untuk mengatasi masalah tersebut.

Ghostshell
Serangan ini termasuk sadis karena target serangannya adalah universitas bukan toko online atau bank seperti pada umumnya. Serangan Ghostshell ini diperkirakan membuat 120 ribu data dari berbagai universitas bocor. Universitas-universitas tersebut di antaranya adalah Harvard, Johns Hopkins, University of Michigan, Tokyo University, New York University, Princenton dan University of Rome.

Selain 10 serangan di atas, sebenarnya masih banyak serangan lain yang juga tergolong besar seperti salah satunya serangan yang berhasil membuat heboh banyak pengguna internet di dunia. Pada bulan Juli lalu terdapat serangan yang dinamakan DNS Changer Trojan atau juga serangan ke Last.fm.

Baru-baru ini, Karspersky juga menyatakan bahwa cyber global war pada masa mendatang akan lebih ganas lagi. Pernyataan ini mereka sampaikan menyusul maraknya penggunaan virus untuk melumpuhkan dan pengintaian melalui dunia maya seperti yang dikutip Antara (14/10).