Kalender Suku Maya (thinkstockphoto). |
Pemimpin Alinsi Suku Maya Oxlaljuj Ajpop Felipe Gomez, meminta
lembaga pariwisata memikirkan ulang soal ramalan hari kiamat. Suku Maya
Guatemala menuduh pemerintah memanfaatkan mitos hari kiamat versi suku
tersebut untuk keuntungan finansial.
Film dan dokumenter yang menceritakan isu kiamat versi kalender Maya
kuno belakangan ini merebak. Isu ini dijadikan komoditas untuk mengambil
keuntungan dari sektor wisata oleh beberapa negara. Kementerian
Kebudayaan Guatemala bahkan menggelar festival di Guatemala City untuk
menyambut hari kiamat versi ramalan Maya kuno. Sejumlah biro wisata pun
menyediakan paket khusus yang bertemakan hari kiamat.
"Kami menentang penipuan, kebohongan, manipulasi kebenaran, dan
menjadikan kami alat untuk mendapatkan keuntungan. Mereka tak mengatakan
yang sebenarnya soal siklus waktu," ujarnya. "Siklus waktu suku Maya
berarti akan terjadi perubahan besar terhadap diri seseorang, keluarga,
dan komunitas. Akan terwujud keseimbangan dan harmoni antara manusia dan
alam," tambahnya.
Kini, Oxlajuj Ajpop, tengah menggelar ajang yang bagi mereka
dianggap sakral di lima kota untuk menandai "akhir zaman" ini. Sehingga,
Gomez meminta Kementerian Kebudayaan Guatemala cukup bijaksana untuk
mendukung selebrasi yang benar ini.