Burung hantu elang Cebu (kiri atas) dan burung elang Camiguin (kanan bawah). |
Dua spesies baru burung hantu ditemukan dii Filipina. Penemuan ini dilaporkan Mongabay pada 19 Agustus 2012 lalu.
Spesies tersebut ditemukan setelah selama beberapa tahun para pakar burung menyelidiki spesies burung hantu elang Filipina (Ninox philippensis). Penelitian dilakukan dengan menganalisis suaranya.
"Lebih dari 15 tahun lalu, kami menyadari adanya subspesies baru burung hantu elang di Filipina. Tapi baru tahun lalu kami bisa mendapatkan rekaman yang cukup untuk mengonfirmasi bahwa mereka bukan cuma subspesies, tapi dua spesies baru," kata Pam Rasmussen dari Michigan State University, yang memimpin riset.
Dua subspesies yang baru saja ditetapkan sebagai spesies baru itu adalah burung hantu elang Camiguin (Ninox leventisi) yang ditemukan di Camiguin Sur, pulau kecil utara Mindanao, serta burung hantu elang Cebu (Ninox rumseyi). Jenis terakhir sebelumnya diduga punah.
"Jenis terakhir mungkin sudah terancam punah, hanya bisa ditemukan di beberapa bagian hutan Cebu," kata Lisa Marie Paguntalan dari Philippine Biodiversity Conservation Foundation Inc seperti dikutip Mongabay.
Keberadaan banyak satwa di Filipina juga terancam. Filipina kehilangan 90 persen dari hutan primernya karena penebangan dan ekspansi pertanian.
Spesies tersebut ditemukan setelah selama beberapa tahun para pakar burung menyelidiki spesies burung hantu elang Filipina (Ninox philippensis). Penelitian dilakukan dengan menganalisis suaranya.
"Lebih dari 15 tahun lalu, kami menyadari adanya subspesies baru burung hantu elang di Filipina. Tapi baru tahun lalu kami bisa mendapatkan rekaman yang cukup untuk mengonfirmasi bahwa mereka bukan cuma subspesies, tapi dua spesies baru," kata Pam Rasmussen dari Michigan State University, yang memimpin riset.
Dua subspesies yang baru saja ditetapkan sebagai spesies baru itu adalah burung hantu elang Camiguin (Ninox leventisi) yang ditemukan di Camiguin Sur, pulau kecil utara Mindanao, serta burung hantu elang Cebu (Ninox rumseyi). Jenis terakhir sebelumnya diduga punah.
"Jenis terakhir mungkin sudah terancam punah, hanya bisa ditemukan di beberapa bagian hutan Cebu," kata Lisa Marie Paguntalan dari Philippine Biodiversity Conservation Foundation Inc seperti dikutip Mongabay.
Keberadaan banyak satwa di Filipina juga terancam. Filipina kehilangan 90 persen dari hutan primernya karena penebangan dan ekspansi pertanian.