Dari tahun ke tahun, banyak hewan-hewan dari spesies yang sudah ada
maupun yang benar-benar baru ditemukan di berbagai belahan dunia. Selain
hewan baru, banyak juga spesies yang sudah mengalami masa kritis.
Disebut masa kritis dengan artian bahwa mereka sudah mendekati
kepunahan.
Salah satu di antaranya adalah kura-kura raksasa yang ada di Galapagos. Kura-kura yang disebut juga dengan panggilan Lonesome George ini akhirnya mati pada bulan Juni lalu. Dengan matinya hewan ini maka punah sudah salah satu hewan yang menurut para ahli juga hidup di era dinosaurus tersebut.
Selain kura-kura raksasa tersebut, terdapat beberapa hewan lain yang juga masuk masa kritis dan kemungkinan tidak seberapa lama lagi akan berakhir dengan kepunahan.
Salah satu di antaranya adalah kura-kura raksasa yang ada di Galapagos. Kura-kura yang disebut juga dengan panggilan Lonesome George ini akhirnya mati pada bulan Juni lalu. Dengan matinya hewan ini maka punah sudah salah satu hewan yang menurut para ahli juga hidup di era dinosaurus tersebut.
Selain kura-kura raksasa tersebut, terdapat beberapa hewan lain yang juga masuk masa kritis dan kemungkinan tidak seberapa lama lagi akan berakhir dengan kepunahan.
1. Iberian lynx
Hewan dengan nama latin Lynx pardinus ini merupakan binatang
asli Iberian Peninsula di Eropa. Seperti yang dijelaskan Wikipedia,
Iberian lynx adalah salah satu spesies dari keluarga kucing yang
terancam punah. Menurut kelompok yang menamakan dirinya SOS Lynx, hewan
satu ini diperkirakan hidup di zaman prasejarah. Diperkirakan sampai
saat ini, populasi Iberian Lynx hanya tersisa sekitar 100 ekor saja.
2. Pygmy Tarsier
Hewan dengan mata lebar ini memiliki nama latin Tarsius
pumilus. Hewan ini juga dikenal dengan sebutan mountain tarsier atau
lesser spectral tarsier. Primata yang beraktivitas di malam hari ini
banyak ditemukan di Sulawesi Tengah. Hewan ini pertama kali ditemukan
pada tahun 2008 oleh kelompok peneliti yang dipimpin Dr Sharon Gursky.
Pygmy Tarsier diperkirakan hidup sejak 85 tahun lalu. Tidak terdapat
penjelasan resmi berapa populasi Pygmy Tarsier ini. Namun, para peneliti
memperkirakan populasi hewan satu ini tinggal sedikit.
3. Javan rhinoceros
Hewan yang juga disebut dengan nama Sunda rhinoceros atau
badak Sunda ini memiliki nama latin Rhinoceros sondaicus. Hewan ini
termasuk dalam keluarga Rhinocerotidae dan masuk dalam genus Indian
rhinoceros. Javan rhinoceros biasa dijumpai di pulau Jawa dan Sumatra.
Namun, beberapa peneliti mengemukakan hewan ini juga ada di India dan
China. Sampai saat ini, Javan rhinoceros dilindungi keberadaannya dan
dibiarkan hidup bebas di Taman Nasional Ujung Kulon. Diperkirakan sampai
saat ini, Javan rhinoceros hanya tersisa 40 ekor saja.
4. Hawaiian Crow
Dengan nama latin Corvus hawaiiensis, burung satu ini
diperkirakan hanya tersisa tidak lebih dari 100 ekor saja. Namun, ada
laporan yang mengatakan bahwa burung ini sudah punah sejak tahun 2002
lalu. Hawaiian Crow adalah burung yang didominasi dengan warna hitam di
sekujur tubuhnya. Orang lokal Hawaii mengatakan bahwa Hawaiian Crow
termasuk keluarga Tuhan. Menurut penelitian, burung satu ini adalah
salah satu pembawa penyakit Toxoplasma gonddi, avian malaria dan
fowlpox.
5. Baiji
Hewan yang hanya ditemui di sungai Yangtze China ini
memiliki nama latin Lipotes vexillifer. Orang lokal China menyebut hewan
ini dengan sebutan Dewi sungai Yangtze. Sejak tahun 2006 silam banyak
kelompok yang mencoba mencari eksistensi Baiji, namun mereka tidak
menemukannya. Akan tetapi, pertengahan Agustus 2007 lalu, ada sebuah
rekaman video yang berhasil mengabadikan keberadaan Baiji. Menurut
arkeolog, Baiji adalah lumba-lumba pertama yang ada di bumi dan
diperkirakan hidup mulai 25 tahun lalu. Sampai sekarang tidak terdapat
catatan resmi berapa jumlah Baiji.