Perubahan iklim dikaitkan dengan perubahan kecepatan angin. Di perairan
selatan dekat Antartika, kecepatan angin kini semakin meningkat.
Alhasil, burung-burung pun seolah dimudahkan sehingga bisa bergerak
lebih cepat.
Salah satu burung yang kini terbukti terbang lebih cepat adalah elang laut. Burung tersebut mengandalkan angin untuk membantunya terbang. Dengan peningkatan kecepatan angin, burung bisa mencari makan lebih cepat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science, peningkatan kecepatan angin mempersingkat waktu elang laut mencari makan. Dari 12,4 hari pada tahun 1970an menjadi hanya 9,8 hari di tahun 2008.
Makin singkatnya waktu mencari makan membuat waktu puasa elang laut pun lebih pendek. Alhasil, elang laut makin gemuk. Dari pengukuran yang dilakukan, massa elang laut meningkat hampir 1 kg lebih tinggi.
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan kecepatan angin sangat menguntungkan," kata Henri Weimerskirch, pakar ekologi burung laut dari Chize Center for Biological Studies, seperti dikutip New York Times, Senin (16/1/2012).
"Peningkatan kecepatan angin umum terjadi di perairan mana saja, tetapi di perairan selatan, hal ini lebih terlihat," imbuh Weimerskirch yang melakukan penelitian di kepulauan Crozet, 40 tahun terakhir.
Semuanya terkesan apik sekarang. Tapi, bagaimana jika kecepatan angin terus meningkat dan melampaui batas. Hal ini pasti akan merugikan burung dan boleh jadi mengakibatkan kematian massal jenis tertentu.
Sebab peningkatan angin di Antartika belum bisa dipastikan. Namun, diperkirakan perubahan iklim merupakan salah satu pemicunya. Lubang ozon juga faktor yang mempengaruhi.
Salah satu burung yang kini terbukti terbang lebih cepat adalah elang laut. Burung tersebut mengandalkan angin untuk membantunya terbang. Dengan peningkatan kecepatan angin, burung bisa mencari makan lebih cepat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science, peningkatan kecepatan angin mempersingkat waktu elang laut mencari makan. Dari 12,4 hari pada tahun 1970an menjadi hanya 9,8 hari di tahun 2008.
Makin singkatnya waktu mencari makan membuat waktu puasa elang laut pun lebih pendek. Alhasil, elang laut makin gemuk. Dari pengukuran yang dilakukan, massa elang laut meningkat hampir 1 kg lebih tinggi.
"Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan kecepatan angin sangat menguntungkan," kata Henri Weimerskirch, pakar ekologi burung laut dari Chize Center for Biological Studies, seperti dikutip New York Times, Senin (16/1/2012).
"Peningkatan kecepatan angin umum terjadi di perairan mana saja, tetapi di perairan selatan, hal ini lebih terlihat," imbuh Weimerskirch yang melakukan penelitian di kepulauan Crozet, 40 tahun terakhir.
Semuanya terkesan apik sekarang. Tapi, bagaimana jika kecepatan angin terus meningkat dan melampaui batas. Hal ini pasti akan merugikan burung dan boleh jadi mengakibatkan kematian massal jenis tertentu.
Sebab peningkatan angin di Antartika belum bisa dipastikan. Namun, diperkirakan perubahan iklim merupakan salah satu pemicunya. Lubang ozon juga faktor yang mempengaruhi.